TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Receo Tayyip Erdogan belajar dari pengalaman unuk rasa anti pemerintah di Turki tahun 2013. Menanggapi unjuk rasa mahasiswa yang muncul akhir-akhir ini, Erdogan menyatakan bahwa dirinya tak akan membiarkan hal tersebut berkembang menjadi gerakan melawan pemerintah. Ia bahkan menyebut para mahasiswa tersebut sebagai teroris.
"Negara ini tidak akan dijalankan oleh teroris. Kami akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mencegah hal tersebut...Mereka ini pelajar apa teroris yang mencoba menyerbu ruang rektor," ujar Erdogan di depan anggota partainya, AK, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 3 Februari 2021.
Demonstrasi yang menjadi perhatian Erdogan tersebut adalah unjuk rasa mahasiwa Universitas Bogazici yang berlokasi di Istanbul, Turki. Mereka memprotes keputusan Erdogan melantik Melih Bulu, mantan akademisi dan politisi, sebagai rektor.
Menurut para mahasiswa Bogazici, penunjukkan Melih Bulu sangat tidak demokratis. Oleh karenanya, mereka meminta Melih Bulu mundur dari jabatannya. Dalam unjuk rasa tersebut, kurang lebih 250 orang telah ditangkap dan ditahan oleh aparat Turki.
Di luar lingkungan kampus, unjuk rasa tersebut menimbulkan perdebatan soal bagaimana sebaiknya mahasiswa diperlakukan serta soal pelantikan rektor. Bahkan, negara-negara lain pun ikut bereaksi.
Amerika, misalnya, mempermasalahkan komentar Menteri Dalam Negeri Turki Soleyman Soylu yang menyebut para demonstran sebagai "para LGBT pemberontak" di Twitter. Twitter sampai memberi peringatan pada tweet itu. Sekarang, mereka disebut teroris oleh Erdogan.
Bagi Erdogan, unjuk rasa tersebut mengingatkannya pada demonstrasi besar di Turki tahun 2013. Ratusan ribu orang memprotes rencana pemerintah membangun replika barak Otooman di Taman Gezi, Istanbul.
"Negeri ini tidak akan lagi membiarkan kejadian seperti Gezi di Taksim terulang. Saya tidak akan membiarkannya. Kita tidak berkompromi terhadap teroris," ujar Erdogan menegaskan.
Menanggapi unjuk rasa yang ada, Melih Bulu menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya. "Saya tidak pernah terpikir untuk mundur," ujar Bulu, mengikuti sikap Erdogan.
Baca juga: Presiden Erdogan Mau Rombak Lagi Konstitusi Turki
ISTMAN MP | REUTERS