TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, ternyata tidak hanya ditahan oleh pelaku kudeta. Ia juga ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setempat untuk kasus impor peralatan komunikasi.
Menurut keterangan Kepolisian, Aung San Suu Kyi telah mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal. Untuk kepentingan pemeriksaan, berdasarkan berkas perkara yang beredar, ia akan ditahan hingga 15 Februari nanti.
"Penahanan diperlukan untuk meminta keterangan, menanyai saksi, dan men cari bantuan hukum begitu tersangka selesai diperiksa," ujar pernyataan Kepolisian Myanmar, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 4 Februari 2021.
Peralatan komunikasi yang dimaksud dalam perkara ini adalah walkie talkie. Kepolisian Myanmar menyatakan, mereka menemukan 10 walkie talkie di rumah Aung San Suu Kyi. Adapun walkie talkie tersebut ditemukan pada operasi penggeledahan yang berlangsung Senin kemarin, pukul 06.30 waktu setempat.
Penggeladahan tersebut, menurut berkas perkara, tidak dilakukan oleh kepolisian melainkan oleh militer. Sekelompok personil militer Myanmar datang atas perintah Jenderal Min Aung Hlaing. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penetapan Aung San Suu Kyi sebagai tersangka, berikut penggeledahan rumahnya, adalah bagian dari kudeta yang dilakukan Min Aung Hlaing.
Baca juga: Jenderal Min Aung Hlaing: Kudeta Myanmar Tidak Terhindarkan
"Barang bukti yang ditemukan akan menjadi bagian dari tuntutan kepada Aung San Suu Kyi yang telah mengimpor peralatan komunikasi tanpa izin," ujar berkas perkaranya.
Selain Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint juga ditetapkan sebagai tersangka untuk perkara yang berbeda. Win Myint disebut telah melanggar protokol COVID-19 ketika ia dan keluarganya menggelar kampanye di bulan September yang melibatkan ratusan orang.
Sebagaimana diketahui, Win Myint termasuk orang yang ditahan militer ketika kudeta Myanmar dimulai pada Senin kemarin. Melihat kesamaan dengan kasus Aung San Suu Kyi, diduga penentapannya sebagai tersangka juga berkaitan dengan upaya kudeta.
Per berita ini ditulis, Kepolisian belum memberikan komentar soal penetapan tersangka tersebut dan apakah berkaitan dengan Kudeta Myanmar.
Baca juga: Myanmar Blokir Media Sosial Usai Rakyat Memberontak
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA