TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyoroti 2021 masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan dan perjuangan terkait pandemi Covid-19. Namun begitu, dunia harus lebih optimis dengan adanya penurunan laju infeksi COVID-19, pemulihan ekonomi global, dan re-engagement Amerika Serikat kepada kerja sama multilateral.
Dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri (PTM) MIKTA ke-18 secara virtual pada 3 Februari 2021, Retno menegaskan peran penting MIKTA sebagai kelompok lintas regional, untuk membentuk kepemimpinan bersama, dan menjadi jembatan bagi sistem multilateral. Sebab krisis global yang menerpa dunia tidak hanya membawa tantangan, tapi juga ujian bagi collective leadership.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengikuti Pertemuan Terbuka Dewan Keamanan (DK) PBB yang dilakukan secara virtual mengenai Situasi di Timur Tengah pada 24 Juni 2020. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Baca juga: Indonesia Akan Pimpin Gugus Tugas Koridor Perjalanan Negara-negara ASEAN
Dalam kesempatan itu, Retno menegaskan 3 pesan utama bagi MIKTA agar bisa melanjutkan kerja samanya ke depan. Pertama, mempromosikan multilateralisme karena ini menjadi kunci bertahannya kerja sama internasional dalam menjawab tantangan global saat ini dan mendatang.
Kedua, MIKTA perlu mendorong keterjangkauan dan aksesibilitas vaksin secara global. MIKTA perlu mengantisipasi ancaman nasionalisme vaksin dan proteksionisme vaksin dengan memastikan akses yang adil terhadap vaksin bagi seluruh negara di dunia, terutama bagi negara berkembang. Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung keberlangsungan COVAX, sebagai satu-satunya platform multilateral untuk memastikan keseteraan akses terhadap vaksin.
Ketiga, memperkuat kerja sama di bidang ekonomi kreatif dan ekonomi digital. Pandemi COVID-19 telah membawa bencana bagi industri ekonomi kreatif, maka MIKTA perlu menemukan cara untuk dapat menghidupkan kembali sektor tersebut tanpa mengorbankan kesehatan masyarakat.
Ekonomi digital merupakan salah satu industri yang memiliki resiliensi tinggi pada masa pandemi ini. Perpaduan ekonomi digital dan ekonomi kreatif dapat menjadi kunci dari keberlangsungan keduanya.
MIKTA, yang beranggotakan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia, terus mendorong semangat multilateralisme di tengah kondisi global saat ini. Diantaranya melalui penyampaian Joint Statement tingkat Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan pada Sidang Majelis Umum PBB ke-75 pada 2020 lalu.
Retno berharap MIKTA dan G20 dapat lebih bersinergi, serta agar MIKTA dapat terus menjadi penggerak multilateralisme dan motor pembangunan dan kerjasama pasca COVID-19 dan tatanan global abad ke-21.
Sumber: https://kemlu.go.id/portal/id/read/2132/berita/menlu-ri-negara-mikta-harus-serukan-kesetaraan-vaksin-bagi-semua