Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabur dari Pandemi Covid-19, Satu Keluarga Putuskan Berlayar Keliling Dunia

image-gnews
Katalin Bosze dan Boroka Bosze menggantung pakaian untuk dikeringkan di kapal layar 'Teatime' di Las Palmas, Spanyol, 5 Oktober 2020. [Sailingteatime via Reuters]
Katalin Bosze dan Boroka Bosze menggantung pakaian untuk dikeringkan di kapal layar 'Teatime' di Las Palmas, Spanyol, 5 Oktober 2020. [Sailingteatime via Reuters]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat dunia bergulat dengan pandemi Covid-19, satu keluarga Hungaria beranggotakan empat orang memutuskan untuk berlayar keliling dunia dengan perahu.

Mereka memutuskan berlayar pada musim panas lalu dengan perahu sepanjang 15 meter yang mereka beri nama "Teatime".

Mereka meninggalkan pelabuhan Kroasia pada akhir Juni 2020 dan sejak itu berlayar mengelilingi Italia dan Spanyol, kemudian berhenti beberapa waktu di Cape Verde sebelum menyeberangi Atlantik, dikutip dari Reuters, 2 Februari 2021.

Setelah menghabiskan Natal di Martinik, mereka sekarang berlabuh di Marigot, di pulau Karibia St. Martin, menunggu untuk berlayar menuju terusan Panama.

Namun, mereka tidak terburu-buru, karena kehidupan di atas kapal, yang sama seperti dirasakan banyak orang yang dikarantina di rumah, telah melambat.

"Bagi saya ini adalah pengalaman yang luar biasa bahwa saya dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak saya, daripada pulang terlambat dari pekerjaan karena kelelahan," kata Domonkos Bosze, 48 tahun, yang mendirikan kantor pusat di atas kapal. Dia bekerja di bisnis IT.

"Rute kami cukup fleksibel: pada dasarnya cuaca menentukan ke mana kami pergi, karena musim badai dan angin topan menetapkan batasan untuk berlayar di setiap wilayah."

Domonkis Bosze mengemudikan perahu layar "Teatime" dekat Marigot, Kepulauan Saint-Martin Karibia-Prancis, 25 Januari 2020.[Sailingteatime.com via REUTERS]

Domonkos dan istrinya Anna, yang telah berlayar lebih dari sepuluh tahun, telah merencanakan petualangan tersebut jauh sebelum pandemi virus corona.

Meski pandemi membuat mereka dilema apakah ini waktu yang tepat untuk pergi, pada akhirnya tekad mereka mengesampingkan semua kekhawatiran dan risiko.

Sejauh ini tantangan terbesar mereka adalah badai enam jam selama penyeberangan Atlantik yang mereka lewati dengan baik, hanya kehilangan pemanggang roti dan telepon satelit yang rusak.

Mereka mengikuti perubahan aturan virus corona di setiap negara dan mengikuti tes atau masuk ke karantina sesuai kebutuhan.

"Ketika kami tiba di Martinik ....kami memberi tahu pihak berwenang bahwa kami baru saja menghabiskan 16 hari di laut lepas dan mereka menerimanya sebagai karantina," kata Bosze.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, perahu dipenuhi dengan bahan makanan yang cukup untuk sebulan. Dan mereka menangkap tuna atau mahi-mahi (dorado) untuk makan, yang sangat disukai putri mereka yang berusia 6 dan 8 tahun.

Kedua gadis tersebut melakukan pembelajaran jarak jauh, dan akan didaftarkan di sekolah lokal jika memungkinkan untuk mengenal budaya yang berbeda.

Baca juga: Dampak COVID-19, Pelajar SMA Tiba di Belanda dengan Kapal Layar

Domonkos mengatakan percakapannya dengan Jimmy Cornell, pelaut Inggris kelahiran Rumania yang legendaris, memiliki pengaruh besar pada pemikiran mereka ketika mereka merencanakan perjalanan tersebut.

Meskipun kebersamaan sepanjang waktu di ruang terbatas menimbulkan beberapa kesulitan pada awalnya, sekarang semuanya berjalan seperti jarum jam di atas perahu "Teatime", yang dinamai sesuai kebiasaan keluarga duduk untuk minum teh dan mengobrol.

Anna mengatakan perjalanan tersebut telah memberinya kebebasan besar meskipun dia memasak secara teratur selain mengurus layar jika diperlukan.

"Kami melihat lumba-lumba melompat di haluan kapal dan berenang bersama kami, dengan laut yang benar-benar tenang ...jadi kami bisa melihat mereka dengan jelas di bawah air," katanya sambil tersenyum.

Bergantung pada batasan Covid-19, mereka berencana untuk berlayar pada tahun ini atau tahun depan menuju Pasifik, dan sekarang mereka mengatakan perjalanan mereka bisa berlangsung 5-6 tahun lagi, berhenti untuk waktu yang lama di Pasifik selatan dan di Samudera Hindia.

REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-hungary-sailing-family/splendid-isolation-hungarian-family-outsails-covid-nightmare-on-the-sea-idUSKBN2A1288

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

14 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

14 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

15 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

15 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

17 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.


Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio

21 hari lalu

Petugas teller melayani nasabah di kantor pusat BNI Sudirman Jakarta,(16/3). ANTARA/Prasetyo Utomo
Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio

BNI mencatat perbaikan pada portofolio restrukturisasi Covid-19. Per Desember 2023, kredit yang tersisa sebesar Rp 27 triliun atau 3,9 persen dari total kredit BNI.