TEMPO.CO, - Badan penegak hukum Europol memperingatkan kepolisian Eropa maraknya pihak-pihak yang menjual surat keterangan bebas virus corona. Tindakan ini mencuat seiring semakin banyaknya negara yang mengharuskan pelancong untuk menunjukkan bukti hasil pemeriksaan Covid-19.
Beberapa kasus dokumen palsu yang dijual telah diidentifikasi. "Salah satunya penangkapan komplotan penipu di Bandara Charles de Gaulle di Paris yang menjual hasil tes negatif palsu kepada penumpang dengan biaya antara US$ 180 hingga US$ 360 untuk sertifikat palsu," kata Europol dikutip dari CNN, Selasa, 2 Februari 2021.
Di Inggris Raya, intelijen Europol menemukan pelaku penjual surat keterangan hasil tes Covid-19 palsu seharga US$ 135. Pelaku memalsukan nama laboratorium asli pada sertifikat itu.
Pelaku lain menggunakan platform online untuk menjual sertifikat palsu, Europol memperingatkan. Salah satunya terungkap di Spanyol. "Penipu ditangkap oleh Polisi Nasional Spanyol karena menjual sertifikat PCR negatif palsu masing-masing seharga US$ 50," katanya.
Hal sama ditemukan pula di Belanda dengan harga sertifikat bebas Covid-19 palsu dijual US$ 60 hingga US$ 72 melalui aplikasi perpesanan.
Menurut penelitian CNN, biaya yang diperlukan untuk mengurus pemeriksaan Covid-19 di Inggris mencapai US$ 273
"Selama pembatasan perjalanan tetap berlaku karena situasi Covid-19, kemungkinan besar produksi dan penjualan sertifikat uji palsu akan berlaku," kata Europol.
Mereka meminta polisi Eropa waspada lantaran dengan teknologi yang ada, pelaku bisa membuat sertifikat bebas Covid-19 yang berkualitas tinggi dan mirip dengan aslinya.
Baca juga: Cina Bekuk Jaringan Pengedar Vaksin COVID-19 Palsu
CNN
https://edition.cnn.com/world/live-news/coronavirus-pandemic-vaccine-updates-02-01-21/h_0015dc08e66096c25024b874361cd208