TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota Uni Eropa mengutuk kudeta militer di Myanmar pada Senin dan menuntut pembebasan segera Aung San Suu Kyi dan lainnya, yang ditangkap dalam penggerebekan dini hari.
Dari Luksemburg yang kecil hingga kekuatan besar Eropa, Prancis dan Jerman, para pemimpin dan menteri luar negeri bereaksi cepat dalam pernyataan resmi dan di Twitter untuk mengkritik kudeta Myanmar. Namun mereka belum memberikan rincian kemungkinan tanggapan atas kudeta tersebut.
"Kami menyerukan pembebasan segera semua yang ditahan dan untuk membangun kembali proses demokrasi," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, dikutip dari Reuters, 1 Februari 2021.
Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kepala badan eksekutif UE, juga merilis pernyataan yang mengutuk kudeta tersebut.
"Demokrasi harus menang," kata Borrell.
Sementara Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan, "Militer di bawah kendali sipil adalah prinsip demokrasi utama."
Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes mengatakan pemerintah Uni Eropa sekarang akan membahas langkah mereka selanjutnya, tetapi tidak ada menteri yang menawarkan kemungkinan pembalasan.
Baca juga: Akun Facebook Partai NLD Aung San Suu Kyi Minta Rakyat Myanmar Lawan Kudeta
Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar ketiga Myanmar dan telah memberikan preferensi perdagangan khusus negara tersebut, yang berpotensi dapat dihapus, meskipun proses seperti itu kemungkinan besar tidak akan segera direalisasikan.
Pada 2018, Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap para jenderal Myanmar atas pembunuhan Muslim Rohingya. UE juga memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar.
Beberapa pernyataan pemerintah Eropa secara langsung menyebutkan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi, yang termasuk di antara mereka yang ditahan, menuduh Suu Kyi karena gagal untuk mengecam kampanye militer melawan Muslim Rohingya di Myanmar.
Aung San Suu Kyi, yang dianugerahi hadiah hak asasi manusia Parlemen Eropa pada tahun 1990, diskors dari acara penghargaan hak asasi manusia Uni Eropa pada bulan September tahun lalu.
REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-eu-vonderleyen/eu-governments-condemn-myanmar-coup-next-steps-unclear-idUSKBN2A11SP?il=0