Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uni Eropa Kecam Kudeta Myanmar, Tuntut Pembebasan Aung San Suu Kyi

image-gnews
Konselor Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menyampaikan pidato kenegaraan atas situasi Rakhine dan Rohingya, di Naypyitaw, Myanmar 19 September 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Konselor Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menyampaikan pidato kenegaraan atas situasi Rakhine dan Rohingya, di Naypyitaw, Myanmar 19 September 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota Uni Eropa mengutuk kudeta militer di Myanmar pada Senin dan menuntut pembebasan segera Aung San Suu Kyi dan lainnya, yang ditangkap dalam penggerebekan dini hari.

Dari Luksemburg yang kecil hingga kekuatan besar Eropa, Prancis dan Jerman, para pemimpin dan menteri luar negeri bereaksi cepat dalam pernyataan resmi dan di Twitter untuk mengkritik kudeta Myanmar. Namun mereka belum memberikan rincian kemungkinan tanggapan atas kudeta tersebut.

"Kami menyerukan pembebasan segera semua yang ditahan dan untuk membangun kembali proses demokrasi," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, dikutip dari Reuters, 1 Februari 2021.

Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kepala badan eksekutif UE, juga merilis pernyataan yang mengutuk kudeta tersebut.

"Demokrasi harus menang," kata Borrell.

Sementara Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan, "Militer di bawah kendali sipil adalah prinsip demokrasi utama."

Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes mengatakan pemerintah Uni Eropa sekarang akan membahas langkah mereka selanjutnya, tetapi tidak ada menteri yang menawarkan kemungkinan pembalasan.

Baca juga: Akun Facebook Partai NLD Aung San Suu Kyi Minta Rakyat Myanmar Lawan Kudeta

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar ketiga Myanmar dan telah memberikan preferensi perdagangan khusus negara tersebut, yang berpotensi dapat dihapus, meskipun proses seperti itu kemungkinan besar tidak akan segera direalisasikan.

Pada 2018, Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap para jenderal Myanmar atas pembunuhan Muslim Rohingya. UE juga memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar.

Beberapa pernyataan pemerintah Eropa secara langsung menyebutkan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi, yang termasuk di antara mereka yang ditahan, menuduh Suu Kyi karena gagal untuk mengecam kampanye militer melawan Muslim Rohingya di Myanmar.

Aung San Suu Kyi, yang dianugerahi hadiah hak asasi manusia Parlemen Eropa pada tahun 1990, diskors dari acara penghargaan hak asasi manusia Uni Eropa pada bulan September tahun lalu.

REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-eu-vonderleyen/eu-governments-condemn-myanmar-coup-next-steps-unclear-idUSKBN2A11SP?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 jam lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 jam lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

2 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

3 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

4 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

5 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

5 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

5 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

6 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

6 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.