TEMPO.CO, - Ribuan umat Yahudi ultra-ortodoks di Israel melanggar protokol Covid-19 ketika mereka menghadiri prosesi pemakaman seorang rabi terkemuka pada Ahad kemarin. Rabi Meshulam Dovid Soloveitchik wafat setelah berjuang melawan Covid-19 selama beberapa bulan.
Mengutip Times of Israel, Senin, 1 Februari 2021, sekitar 10 ribu umat Yahudi ultra-ortodoks ini tumpah ruah di jalan-jalan Yerusalem. Polisi tak bisa berbuat banyak untuk mencegah kerumunan karena khawatir terjadi kerusuhan.
Rabi Meshulam Dovid Soloveitchik, kepala Brisk Yeshiva di Yerusalem dan keturunan dari dinasti kerabian Soloveitchik, meninggal pada usia 99 tahun. Dia tertular virus corona tahun lalu, dan kondisinya dilaporkan memburuk secara dramatis selama akhir pekan.
Soloveitchik diakui sebagai orang yang memiliki pengaruh kuat di seluruh masyarakat ultra-Ortodoks Israel. Ia dianggap sebagai penatua para kepala Yeshiva.
Baca juga: Tokoh Yahudi Anggap Perlakuan Cina Pada Etnis Uighur Seperti Nazi
Prosesi pemakaman berangkat dari rumahnya, di seberang sekolah Yahudi Yeshiva di lingkungan Sanhedria Yerusalem, pada pukul 11 pagi. Jenazahnya dibawa ke pemakaman Har Hamenuhot di lingkungan Givat Shaul. Pemakaman berlangsung pada sore hari dengan ribuan umat Yahudi lainnya datang menyusul.
Polisi mengimbau agar tidak ikut dalam pemakaman ini. Mereka telah bernegosiasi dengan tokoh masyarakat untuk mencegah pertemuan massal terkait dengan pemakaman.
Israel beberapa pekan ini memasuki lockdown nasional ketiga untuk memerangi Covid-19. Namun tingkat infeksi tetap tinggi, dengan ribuan kasus baru ditemukan setiap hari.
Semua wilayah negara melaporkan banyak terjadi pelanggaran aturan pembatasan Covid-19. Namun komunitas Yahudi ultra-ortodoks termasuk yang paling mencolok pelanggarannya karena tetap membuka sekolah, pergi liburan, dan merayakan pernikahan. Imbasnya tingkat infeksi virus corona di komunitas ultra-ortodoks cukup tinggi.
Polisi yang berusaha menegakkan peraturan di beberapa daerah komunitas Yahudi ultra-ortodoks menemui perlawanan dengan kekerasan termasuk kerusuhan langsung dan serangan terhadap petugas, terutama di Bnei Brak, di sebelah Tel Aviv. Tokoh masyarakat Ultra-Ortodoks menuduh polisi Israel menggunakan kekuatan berlebihan.
TIMES OF ISRAEL
https://www.timesofisrael.com/thousands-expected-to-attend-funeral-of-ultra-orthodox-rabbi-killed-by-virus/