TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mencalonkan ketua oposisi Belarus Sviatlana Tsikhanouskaya untuk mendapatkan penghargaan Nobel bidang perdamaian. Informasi itu dibocorkan oleh dua sumber pada Sabtu, 30 Januari 2021, yang mengetahui perihal ini.
Sumber tersebut mengatakan Presiden Nauseda menominasikan Tsikhanouskaya sebagai bentuk dukungan pada gerakan demokratik Belarus dan tuntutan bagi pemilu yang bebas. Tsikhanouskaya melarikan diri dari Belarus ke Lithuania menyusul sengketa pemilu Presiden pada 9 Agustus 2020.
Baca juga: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peraih Nobel dan Artefak Sriwijaya
Penghargaan Nobel.[www.independent.ng]
Selama berbulan-bulan, Belarus di kecamuk unjuk rasa setelah Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengklaim menang pemilu.
Dalam unjuk rasa di Belarus itu, ribuan demonstran ditangkapi dan hampir semua tokoh politik oposisi diasingkan atau dijebloskan ke penjara.
Tsikhanouskaya adalah mantan guru. Dia mencalonkan diri sebagai Presiden Belarus setelah suaminya ditahan menjelang pemilu.
Tsikhanouskaya menuntut agar Presiden Lukashenko mengundurkan diri, pembebasan demonstran yang ditahan dan menyelenggarakan pemilu. Pada akhir pekan lalu, Tsikhanouskaya mendesak Uni Eropa dan Amerika Serikat agar bersikap berani dan tegas dalam segala tindakannya untuk membantu mengakhiri kekuasaan Presiden Lukashenko.
Tsikhanouskaya dicalonkan untuk mendapatkan hadiah Nobel perdamaian, yang masa penominasiannya akan ditutup pada 31 Januari 2021. Sedangkan pemenang Nobel bidang perdamaian akan diumumkan pada November 2021.
Ribuan orang boleh diajukan untuk mendapatkan penghargaan ini, termasuk anggota parlemen, mantan pemenang Nobel sebelumnya dan akademisi terkemuka. Pada tahun lalu, Nobel bidang perdamaian dimenangkan oleh WFP, yakni sebuah badan PBB bidang pangan.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-nobel-prize-tsikhanouskaya/lithuanian-president-nominates-belarus-opposition-leader-for-nobel-prize-sources-idUSKBN29Z0S3