TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu, 31 Januari 2021, bersikukuh dengan keputusannya untuk tidak melakukan lockdown ketiga kalinya. Dia mengatakan kepada masyarakat Prancis bahwa dia yakin pada kemampuan Prancis dalam mengendalikan Covid-19 dengan aturan pembatasan gerak yang tidak terlalu ketat dan suntik vaksin virus corona yang tersendat.
Pada Minggu, 31 Januari 2021, waktu setempat, Prancis akan menutup wilayah perbatasannya dan hanya membukanya bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan untuk keperluan mendesak. Pelancong dari negara-negara Uni Eropa yang ingin masuk Prancis, juga harus memperlihatkan surat bebas Covid-19.
Orang-orang berbelanja di pasar Place de la Bastille di Paris, Prancis, pada 17 Mei 2020. Prancis melonggarkan lockdown di tengah angka kematian baru masih tinggi, yaitu 483 korban meninggal pada 17 Mei 2020. Xinhua/Aurelien Morissard)
Demi mencegah Covid-19, mal-mal besar di Prancis juga harus tutup. Jumlah aparat kepolisian dikerahkan lebih banyak pada saat jam malam yang diberlakukan mulai pukul 6 sore.
Pada Siang hari, masyarakat Prancis bisa melakukan aktivitas karena Presiden Macron menolak melakukan total lockdown. Dia berkeras ingin melihat apakah kebijakan ini cukup untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Kebijakan Macron itu bertolak belakang dengan saran ahli medis senior yang merekomendasikan lockdown karena di Prancis ada 10 persen kasus varian baru Covid-19. Virus yang pertama kali terdeteksi di Inggris ini, diyakini lebih mudah menular.
“Saya punya keyakinan pada Anda semua. Jam-jam yang kita lalui ini sangat kritis. Mari kita lakukan yang bisa kita lakukan untuk memperlambat pandemi ini bersama-sama,” kata Macron.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan tim penasehat pemerintah menilai varian baru Covid-19 di Prancis terlihat menyebar lebih lambat dari yang diperkirakan. Itu artinya, tidak ada risiko dengan menunda pemberlakukan lockdown sepekan ini. Akan tetapi, kebijakan tentu akan diubah dengan cepat jika virus mulai menyebar lebih cepat.
“Kami tidak pernah mengatakan tidak akan memberlakukan lockdown dalam dua pekan ke depan jika diperlukan,” kata Veran.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france/macron-defends-decision-not-to-order-third-lockdown-as-third-wave-spreads-idUSKBN29Z0U4