TEMPO.CO, Jakarta - Prancis pada Jumat, 29 Januari 2021, memutuskan untuk tidak memberlakukan lockdown yang ketiga kalinya. Sebaliknya, Prancis memilih memperketat penjagaan di wilayah perbatasan, menambah personel kepolisian untuk menghadapi orang-orang yang melanggar jam malam dan memperluas kebijakan kemungkinan bekerja dari rumah.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan krisis kesehatan masyarakat masih menjadi kekhawatiran besar menyusul naiknya angka kematian akibat Covid-19, yang naik menjadi di atas 75 ribu orang. Angka kematian akibat Covid-19 di Prancis terbesar di dunia.
“Kami tahu dampaknya. Malam ini kami melihat data dalam beberapa hari terakhir dan kami mempertimbangkan bahwa kami masih bisa memberikan diri kami sebuah kesempatan untuk menghindari lockdown,” kata Castex.
Baca juga: Varian Baru Covid-19, Ilmuwan Sarankan Prancis Lockdown Lagi
Orang-orang yang memakai masker saat naik kereta metro pada jam-jam sibuk di Paris ketika Prancis melunakkan aturan lockdown yang ketat selama wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, 11 Mei 2020. [REUTERS / Benoit Tessier]
Pernyataan Castex itu disampaikan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan pembicaraan dengan semua menteri seniornya soal krisis kesehatan yang terjadi di Prancis.
Menurut Castex, terhitung mulai Minggu, 31 Januari 2021, semua pelancong dari negara-negara Uni Eropa tidak bisa masuk Prancis untuk sementara, kecuali mereka memperlihatkan surat bebas Covid-19, dimana tes-nya menggunakan PCR. Pengecualian surat bebas Covid-19 ini diberikan kepada sopir truk atau mereka yang bekerja lintas perbatasan.
“Tugas kami adalah melakukan semua yang kami bisa untuk menghindari lockdown lagi. Jadi, beberapa hari ke depan akan sangat penting sekali,” kata Castex.
Dengan pengetatan aturan ini pula, maka toko-toko yang tidak menjual sembako harus tutup dan kebijakan bekerja dari rumah akan dipaksakan serta aparat kepolisian akan dikerahkan untuk menindak pesta-pesta rahasia serta restoran yang tetap buka.
Di Prancis, ada 22.858 kasus baru positif Covid-19 per Jumat, 29 Januari 2021. Dengan begitu, ada 3,15 juta kasus infeksi virus corona di negara itu.
Kekurangan suplai vaksin virus corona dari Pfizer dan Moderna telah berdampak melambatnya pendistribusian vaksin virus corona di Prancis. Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan sejauh ini sudah 1,45 juta orang diimunisasi vaksin virus corona.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france/france-can-still-avoid-third-coronavirus-lockdown-prime-minister-says-idUSKBN29Y2X5