TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loon merampungkan suntik dosis kedua vaksin virus corona pada Jumat pagi, 29 Januari 2021. Dalam unggahannya ke Facebook, Lee menyebut suntik vaksin virus corona yang dijalaninya cepat dan tidak sakit.
“Dokter lalu memantau saya selama 30 menit setelah suntik dilakukan, sekedar untuk berjaga-jaga. Saya ingin mengatakan pada Anda semua, saya merasa baik-baik saja,” kata Lee, dalam unggahannya di Facebook.
Baca juga: Puluhan Kasus Varian Baru COVID-19 Ditemukan di Singapura
Pelanggan yang antri untuk memotong rambut mereka di salon, diperiksa suhu tubuh mereka, saat dibuka kembali bisnis di tengah wabah penyakit Virus Corona di Singapura, 12 Mei 2020. REUTERS/Edgar Su
Lee menyelesaikan suntik vaksin virus corona di Rumah Sakit Singapore General Hospital. Lee mengatakan Kementerian Kesehatan Singapura telah meningkatkan program imunisasi virus corona dan membuka lebih banyak pusat-pusat penyutikan vaksin virus corona.
Singapura menggunakan vaksin buatan Pfizer – BioNTech. Setiap satu orang yang menjalani imunisasi vaksin virus corona diberikan dua kali suntikan dengan jarak 21 hari. Mereka yang sudah divaksin pada suntikan pertama, akan mendapatkan kartu untuk jadwal suntikan ke dua.
Kementerian Kesehatan Singapura menyebut terhitung sampai 28 Januari 2021, sudah lebih dari 113 ribu orang di Singapura mendapatkan dosis pertama vaksin virus corona Pfizer – BioNTech. Ada lebih dari 50 individu, yang sudah mendapatkan dosis kedua vaksin virus corona.
Dari suntik vaksin virus corona yang sudah dijalani, ada 432 laporan efek samping. Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura menjelaskan efek samping dari suntik vaksin virus corona, yang dilaporkan seperti bengkak di area bekas disuntik, demam, sakit kepala, kelelahan, pegal, pusing, mual dan reaksi alergi seperti gatal, ruam, bengkak pada mata atau bibir.
Sumber: https://www.asiaone.com/singapore/quick-and-painless-says-pm-lee-he-completes-covid-19-vaccination-regimen