TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena saham GameStop di kalangan investor ritel memaksa platform trading Robinhood untuk mengubah kebijakannya. Usai melarang perdagangan saham GameStop, Robinhood memutuskan untuk melonggarkannya agar perdagangan tetap bisa dilakukan.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Robin tidak melakukan pelonggaran secara luas. Pelonggaran hanya bersifat terbatas, diutamakan untuk investor ritel yang ingin membeli saham dalam jumlah besar.
"Kami tidak memperbolehkan pembelian saham dalam jumlah kecil untuk GameStop dan 12 perusahaan," ujar pernyataan pers Robinhood, Jumat, 29 Januari 2021.
Diberitakan sebelumnya, nilai saham GameStop menjadi perhatian beberapa hari terakhir berkat ulah sejumlah investor ritel. Mereka, yang tergabung dalam laman Reddit WallStreetBets, memutuskan untuk mengerjai para pengelola aset investasi (Hedge Fund) yang hendak mencari keuntungan dengan melakukan aksi jual kosong (Short Selling).
GameStop adalah salah satu target Short Selling para firma Hedge Fund. Sebab, nilai toko game yang berbasis di Amerika itu terus jatuh di tengah persaingan dengan toko online. Pada Desember lalu, misalnya, nilai saham GameStop ada di angka US$2,5 per unit sebelum melonjak ratusan kali lipat.
Dengan Short Selling, Hedge Fund berniat 'meminjam' saham GameStop kemudian menjualnya ke pembeli dengan harga pasar. Harapannya, ketika tiba saatnya mengembalikan saham yang dipinjam, nilai saham GameStop sudah turun makin jauh sehingga bisa dibeli kembali dengan harga murah untuk dikembalikan ke asalnya. Selisih jual dan beli itu yang kemudian menjadi keuntungan Hedge Fund.
Baca juga: Platform Trading Larang Perdagangan Terhadap Saham GameStop
Gamestop.com
Tidak ingin Hedge Fund meraih untung, para investor ritel di WallStreetBets ramai-ramai mengerjai mereka. Mereka mendorong pembelian saham agar nilai saham GameStop terus naik dan kemudian memaksa penjual short untuk menutup posisi short mereka (Short Squeeze). Karena kenaikan itu cepat, para Hedge Fund bukannya untung malah buntung miliaran Dollar AS.
Per berita ini ditulis, nilai saham GameStop berada di angka US$325 per unit. Pada penutupan sebelumnya, nilainya US$193,60. Kenaikan itu dipicu pelonggaran yang dilakukan platform trading seperti Robinhood.
Sebelum melakukan pelonggaran, Robinhood sempat diserang oleh berbagai netizen dan investor ritel. Menurut mereka, apa yang dilakukan Robinhood bertentangan dengan misi utamanya, demokratisiasi pasar. Ketika perdagangan dibatasi, menurut mereka, Robinhood sama saja membantu Hedge Fund yang selama ini menguasai "permainan".
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika, SEC, menyatakan bahwa mereka tengah memantau aksi pembatasan perdagangan oleh platform trading. Bekerjasama dengan regulator, mereka ingin memastikan tidak ada upaya ilegal untuk memanipulasi aktivitas di pasar saham.
"Komisi akan mengkaji secara cermat tindakan yang dilakukan entitas yang dengan sengaja merugikan investor atau membatasi perdagangan untuk sekuritas tertentu," ujar SEC dalam keterangan persnya, menanggapi isu GameStop.
Baca juga: Saham Toko GameStop Meroket, Bandar Keok Dikerjai Netizen Reddit
ISTMAN MP | REUTERS