TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Eropa belum menerima kabar baik terkait kampanye vaksinasi COVID-19 mereka. Produsen vaksin yang menunda atau memangkas suplai vaksin COVID-19 ke sana bertambah. Apabila sebelumnya hanya Pfizer dan AstraZeneca, sekarang bertambah Moderna.
Dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 30 Januari 2021, Moderna mengatakan bahwa mereka telah memperbarui rencana pengiramannya. Hal itu dipengaruhi ketersediaan bahan baku vaksin COVID-19 yang disuplai oleh perusahaan asal Swiss, Lonza.
Salah satu negara Eropa yang akan terdampak pengiriman vaksinnya adalah Italia. Komisioner COVID-19, Domenico Arcuri, menyampaikan vaksin yang dikirim Moderna pada Februari ini akan dipangkas 20 persen.
"Beberapa menit lalu, Moderna mengontak kami soal pemangkasan tersebut. Mulai 7 Februari, jumlah vaksin yang akan tiba hanya 132 ribu dosis atau 20 persen lebih sedikit dibanding yang disepakati," ujar Arcuri.
Ditambah dengan pemangkasan suplai dari Pfizer dan AstraZeneca, Arcuri menyatakan stok vaksin COVID-19 mereka menipis. Kondisi sekarang, vaksin mereka minus 300 ribu dosis dari jumlah yang seharusnya.
Baca juga: Produksi Vaksin COVID-19 Bermasalah, Uni Eropa Ultimatum Pfizer dan AstraZeneca
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Seperti kasus AstraZeneca, Arcuri menyatakan pemerintahnya tidak bisa menerima alasan Moderna. Menurut mereka, Moderna tidak bertanggung jawab karena memutuskan pemangkasan secara sepihak dan mendadak.
"Kabar vaksin COVID-19 kian buruk tiap harinya. Vaksin COVID-19 itu bukan minuman ringan ataupun kudapan. Itu adalah satu-satunya obat terhadap masalah (COVID-19) yang sudah berlangsung selama setahun lebih ini," ujar Arcuri.
Selain Italia, negara Eropa yang terdampak adalah Prancis dan Swiss. Pemerintah Prancis berkata, Moderna memangkas suplai yang seharusnya dikirimkan ke mereka Februari ini sebanyak 25 persen. Alhasil, Prancis tidak yakin target 1 juta vaksinasi per Februari bakal tercapai.
Menanggapi keluhan yang ada, Moderna menyatakan mereka terus berkoordinasi dengan pemerintah yang telah memesan vaksin virus corona-nya. Mereka bisa memahami bahwa situasinya darurat dan penting untuk segera mengirimkan vaksin.
Untuk total global, Moderna menjanjikan 600 juta dosis vaksin COVID-19 tahun ini. Beberapa di antaranya adalah 200 juta dosis untuk Amerika, 160 juta dosis Uni Eropa, 50 juta dosis Jepang, 40 juta dosis Kanada, 40 juta dosis Korea Selatan, 7,5 juta dosis Swiss, dan 17 juta dosis Inggris.
Baca juga: Uni Eropa Ingin Ambil Alih Sebagian Vaksin COVID-19 AstraZeneca di Inggris
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA