TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika, Donald Trump, menambah tiga pengacara baru yang akan membelanya dalam sidang pemakzulannya Februari nanti. Dikutip dari CNN, ketiga pengacara itu adalah Johnny Gasser, Greg Harris serta Joshua Howard. Gasser dan Harris diketahui berasal dari Carolina Selatan sementara Howard berasal dari Carolina Utara.
"Kami berada di tim (kuasa hukum Donald Trump)," kata Harris mengkonfirmasi, seperti dikutip dari CNN, Jumat, 29 Januari 2021.
Dengan masuknya ketiga pengacara tersebut, maka total sudah lima pengacara yang dikumpulkan Donald Trump. Pengacara pertama yang direkrut Donald Trump adalah Butch Bower, pengacara asal Carolina Selatan. Kemudian, ia merekurt seorang litigator bernama Deborah Barbier.
Sebelumnya, Donald Trump sempat dikabarkan kesulitan mencari pengacara karena citranya dianggap "toxic" dan khawatir tidak bayar. Pengacara Donald Trump sebelumnya, Rudy Giuliani, dikabarkan tidak dibayar. Penyebabnya, Donald Trump marah Giuliani gagal memenangkannya di pengadilan sengketa Pilpres Amerika.
Baca juga: Joe Biden: Sidang Pemakzulan Trump Harus Dilakukan
Donald Trump dan istrinya Melania menaiki pesawat di pangkalan Joint Base Andrews seusai meninggalkan Gedung Putih, Maryland, AS, Rabu, 20 Januari 2021. REUTERS/Carlos Barria
Para pengacara yang akan membela Donald Trump kali ini diketahui berpengalaman dalam kasus-kasus di pemerintahan. Joshua Howard, misalnya, pernah bekerja sebagai penasihat independen pada investigasi Whitewater dan Monica Lewinsky selama masa pemerintahan Bill Clinton. Selain itu, ia juga menghabiskan 1 dekade di Kementerian Kehakiman.
Sementara Deborah, diketahui menangani sejumlah kasus berat bersama Harris dan Gasser. Ketiganya merupakan mantan jaksa federal. Gasser menjabat sebagai pengacara sementara Amerika untuk Carolina Selatan pada awal berkarier.
Parlemen Amerika secara resmi memperkarakan Donald Trump atas kerusuhan US Capitol yang terjadi pada 6 Januari lalu. Ancaman hukumannya adalah pemakzulan.
Donald Trump disebut menghasut pendukungnya untuk menyerang US Capitol saat hasil Pilpres Amerika hendak disahkan. Jika Donald Trump berhasil dimakzulkan, maka karir politiknya tamat. Sebelumnya, beredar kabar ia akan maju lagi di Pilpres Amerika 2024. Ketika ia mengakhiri administrasinya, Donald Trump berkata ia akan kembali lagi dalam kapasitas tertentu.
Baca juga: Partai Republik Terpecah Selepas Kepergian Donald Trump
FRISKI RIANA | ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2021/01/29/politics/donald-trump-impeachment-defense-team/index.html