TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Ukraina pada Jumat menyetujui RUU yang dimaksudkan untuk mempercepat persetujuan vaksin Covid-19, yang juga melarang persetujuan vaksin yang dibuat di Rusia.
Pemerintah Ukraina mengatakan akan menerima 100.000 hingga 200.000 dosis vaksin yang dibuat oleh Pfizer dari AS dan BioNTech Jerman di bawah skema COVAX global pada bulan Februari, dikutip dari Reuters, 29 Januari 2021.
Belum ada vaksin yang disetujui di Ukraina tetapi pihak berwenang berulang kali mengatakan Ukraina tidak akan menyetujui atau menggunakan vaksin dari Rusia, Sputnik V.
Menteri Kesehatan Ukraina, Maksym Stepanov, menentang persetujuan vaksin Sputnik V.
"Satu kekuatan politik telah mengatur semacam histeria atas pendaftaran vaksin Rusia. Saya dapat segera mengatakan bahwa tidak ada yang akan mendaftarkan vaksin Rusia di Ukraina," katanya dalam konferensi pers, Jumat, Interfax melaporkan.
Baca Juga:
Baca juga: Ikuti Pfizer, AstraZeneca Pangkas Distribusi Vaksin COVID-19
Selain itu, Stepanov mengimbau untuk tidak mendengarkan pernyataan politisi terkait terganggunya kampanye vaksinasi Covid-19.
"Perwakilan dari salah satu kekuatan politik mengatakan bahwa peluang dimulainya vaksinasi secara tepat waktu adalah ilusi. Saya ingin memberi tahu Anda bahwa semua ini hanyalah sensasi lain. Saya tegaskan sekali lagi: vaksinasi di negara ini akan dimulai tepat waktu. Seperti kita kata kembali pada September tahun lalu, kami akan mulai vaksinasi pada Februari 2021," ujarnya.
Stepanov mengatakan bahwa pada tahap pertama kampanye vaksinasi Covid-19 di Ukraina, sekitar 367.500 orang akan menerima vaksin Covid-19 yang dimulai pada Februari.
REUTERS | INTERFAX
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-ukraine-vaccine/ukraine-bans-use-of-russian-vaccines-idUSKBN29Y17C?il=0
https://en.interfax.com.ua/news/general/719836.html