Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jerman Tidak Anjurkan Pemberian Vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Lansia 65 Tahun

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Vaksinasi Jerman (STIKO) meminta para petugas medis untuk tidak dulu memberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca ke lansia berusia 65 tahun ke atas. Dalam pemeriksaan terbarunya, mereka mendapati vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama Universitas Oxford itu tidak memiliki cukup data perihal efektivitas terhadap lansia.

"Karena minimnya jumlah partisipan dari kelompok usia 65 tahun ke atas dalam uji klinisnya, tidak ada konklusi perihal efektivitas vaksin ini terhadap lansia. Untuk saat ini, kami merekomendasikan vaksin digunakan pada kelompok usia 18-65 tahun," ujar panel STIKO, dikutip dari CNN, Kamis, 28 Januari 2021.

AstraZeneca langsung memberikan klarifikasi atas isu tersebut. Menurut mereka, pernyataan STIKO soal efektivitas vaksin COVID-19 AstraZeneca terhadap lansia tak sepenuhnya benar. Sebab, pengujian terhadap lansia dengan usia 65 tahun ke atas juga sudah dilakukan, hanya datanya belum ditampilkan seluruhnya.

Jika tak ada halangan, kata AstraZeneca, data lengkap tersebut akan dipublikasikan dalam beberapa hari ke depan. Adapun yang akan mempublikasikannya adalah Agensi Obat-obatan Eropa (EMA) selaku badan regulator di benua biru itu.

"Publikasi terbaru dari (Jurnal Medis) Lancet pun menunjukkan bahwa lansia memiliki respon immune yang bagus terhadap vaksin, di mana 100 persen dari mereka membentuk antibodi yang dibutuhkan setelah suntikan dosis kedua," ujar juru bicara AstraZeneca.

Baca juga: AstraZeneca Balas Ultimatum Uni Eropa Soal Ekspor Vaksin COVID-19

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selasa kemarin, CEO AstraZeneca Pascal Soriot telah menyatakan hal senada. Ia berkata, kurangnya data pengujian terhadap lansia di atas 65 tahun karena faktor keamanan. Para peneliti di Oxford, kata ia, tidak menguji sukarelawan dengan usia di atas 65 tahun jika mereka belum mendapat jaminan keamanan untuk mereka yang berusia 18-55 tahun.

"Jadi, lebih karena Oxford memilih untuk memvaksinasi mereka yang lebih tua belakangan. Itulah kenapa kami tidak (awalnya) tidak memiliki banyak data vaksinasi untuk lansia. Di situlah perdebatannya," ujar Soriot.

Sebagai perbandingan, Inggris sudah lebih dulu melakukan vaksinasi terhadap lansia di atas 65 tahun dengan produk AstraZeneca. Badan regulator setempat, MHRA, memang mengeluarkan pemberitahuan soal minimnya data pengujian terhadap lansia di kelompok umur terkait. Namun, mereka menegaskan bahwa hal itu tidak menunjukkan bahwa perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca lebih lemah.

Baca juga: Uni Eropa Ingin Ambil Alih Sebagian Vaksin COVID-19 AstraZeneca di Inggris

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/28/europe/germany-astrazeneca-vaccine-coronavirus-grm-intl/index.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

5 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

5 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

5 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

5 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

5 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

5 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

6 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

7 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.