TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigasi asal-usul virus COVID-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, akhirnya bisa memulai tugas mereka. Per hari ini, tim mereka selesai menjalani masa karantina dua pekan di Wuhan dan sudah diperbolehkan melaksanakan tugas lapangan.
"Akhirnya bisa mendapatkan pemandangan bagus, sesuatu yang hijau, dan udara segar. Rasanya seperti baru saja mendarat di bulan," ujar Thea Fischer, salah satu investigator yang berasal dari Denmark, Kamis, 28 Januari 2021.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, investigasi asal-usul COVID-19 ini merupakan upaya WHO untuk mencegah pandemi serupa di kemudian hari. Harapannya, dengan mengetahui dari mana COVID-19 berasal, mereka bisa merespon pandemi yang sama dengan cepat.
Investigasi itu sendiri terkendala banyak hal sejak perencanaan. Ketika dimajukan oleh beberapa negara barat, beberapa di antaranya Amerika dan Australia, Cina menolak investigasi tersebut. Mereka menganggapnya sebagai upaya politis untuk menyudutkan Cina. Namun, belakangan, mereka berubah sikap setelah WHO menjamin investigasi tersebut imparsial.
Masalah berikutnya datang ketika tim investigasi hendak berangkat. Cina tidak memberi izin masuk kepada mereka. Cina beralasan hal tersebut untuk keamanan. Pada akhirnya tim diizinkan masuk, namun wajib menjalani masa karantina selama dua pekan.
Baca juga: WHO Sebut Varian Baru COVID-19 Sudah Terdeteksi di 70 Negara
Selama karantina, Fischer berkata bahwa dirinya dan anggota tim lainnya tidak menganggur. Mereka tetap bekerja, mempersiapkan rencana investigasi. Hal itu mulai dari berkoordinasi dengan WHO dan mengikuti rapat dengan otoritas Cina via video conference.
"Saya awalnya merasa akan memiliki banyak waktu untuk berefleksi, mungkin menjadi lebih bijak soal kehidupan. Ternyata tidak," ujarnya.
Kepala Pertolongan Darurat WHO, Mike Ryan, tidak mau memasang ekspektasi tinggi soal investigasi yang akan berjalan. Ia berkata, investigasi asal-usul virus bukan perkara mudah. Terkadang, kata ia, hal itu membutuhkan upaya lebih dari sekali.
"Tidak ada jaminan kami akan segera mendapat jawaban (soal asal COVID-19). Ini tugas yang sulit dan terkadang membutuhkan dua, tiga, atau bahkan empat kali percobaan di setting berbeda-beda," ujar Ryan.
Cina berkeyakinan virus COVID-19 tidak berasal dari mereka. Walau selama ini Wuhan dikenal sebagai titik pertama pandemi, Cina mengklaim ada data yang menunjukkan COVID-19 sudah terdeteksi lebih dulu di negara lain.
Untuk investigasi yang akan berjalan, Cina menyampaikan tim WHO akan melakukan pemeriksaan lapangan sekaligus terlibat dalam sejumlah seminar.
"Semua aktivitas tersebut harus sejalan dengan prinsip pelacakan asal-usul virus secara sains. Tujuan akhirnya adalah mencegah ancaman serupa di masa depan, dan melindungi keamanan serta kesehatan publik," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengingatkan tujuan investigasi asal-usul COVID-19 WHO.
Baca juga: Wuhan Desak WHO Selidiki Tentara AS, Pembawa Covid-19 ke Cina?
ISTMAN MP | REUTERS
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-who-china/who-team-in-wuhan-investigating-covid-origins-leaves-quarantine-idUSKBN29X0GN?il=0