TEMPO.CO, Jakarta - Hong kong mencabut status lockdown untuk distrik Kowloon pada Senin pagi, 25 Januari 2021. Lockdown dicabut setelah melakukan pengujian virus corona pada sekitar 7 ribu warga disana.
Distrik Kowloon salah satu yang terpadat di Hong Kong dan rumah bagi banyak lansia. Distrik itu terdiri dari rumah susun yang sudah tua.
Baca juga: Virus Corona, Hong Kong Berencana Tunda Pemilu
Disana terjadi kluster baru penyebaran virus corona. Pemerintah Hong Kong mendirikan 51 tenda agar masyarakat di sana bisa melakukan pengujian virus corona. Dari pemeriksaan sekitar 7 ribu orang di distrik Kowloon, ada 13 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
“Aktivitas bisnis di area ini terpukul dan terhenti. Pemerintah berharap ketidak nyamanan sementara ini akan benar-benar memutus rantai penularan antar masyarakat lokal dan melonggarkan aturan bagi masyarakat,” demikian pernyataan Pemerintah Hong Kong.
Pada Minggu, 24 Januari 2021, Pemerintah Hong Kong melaporkan ada 76 kasus baru infeksi virus corona. Dengan begitu, total ada 10.086 kasus positif Covid-19 di Hong Kong, yang dari jumlah tersebut 169 pasien berakhir dengan kematian.
Otoritas Hong Kong telah melakukan kebijakan yang agresif dalam menghentikan wabah virus corona. diantara aturan yang diberlakukan adalah melarang makan di restoran setelah pukul 6 sore dan menutup fasilitas gym, tempat olahraga dan salon kecantikan. Masyarakat juga diminta untuk menggunakan masker saat keluar rumah.
Lockdown di wilayah Kowloon adalah aturan lockdown pertama kali dilakukan Pemerintah Hong Kong sejak wabah virus corona terjadi. Hong Kong saat ini telah menjadi pusat penghubung keuangan global.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-hongkong-idUSKBN29U037