Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inggris Khawatir Uni Eropa Tahan Pengiriman Vaksin COVID-19 ke Negara Lain

image-gnews
Orang-orang mengantre di luar toko Tesco, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), ketika pembatasan baru mulai berlaku, di London, Inggris, 21 Desember 2020. [REUTERS / Hannah McKay]
Orang-orang mengantre di luar toko Tesco, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), ketika pembatasan baru mulai berlaku, di London, Inggris, 21 Desember 2020. [REUTERS / Hannah McKay]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ultimatum Uni Eropa bahwa mereka akan menahan ekspor vaksin COVID-19 dari Pfizer dan AstraZeneca ke negara lain membuat khawatir Inggris. Menurut mereka, walaupun hal itu mungkin menyelesaikan masalah vaksinasi di Eropa, tetapi berpotensi mengganggu vaksinasi COVID-19 di negara lain termasuk Inggris.

"Jika itu memang benar terjadi nantinya, jelas akan mengkhawatirkan," ujar Kepala Eksekutif Layanana Kesehatan Nasional (NHS), Simon Stevens, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 26 Januari 2021.

Diberitakan sebelumnya, produksi vaksin COVID-19 oleh Pfizer dan AstraZeneca mengalami gangguan. Alhasil, mereka terpaksa memangkas pengiriman vaksin COVID-19 di Eropa. Pfizer, misalnya, sampai harus memangkas suplai vaksin COVID-19 hingga separuhnya.

Hal itu mendapat kecaman dari berbagai negara Eropa. Menurut mereka, Pfizer dan AstraZeneca tidak bertanggungjawab. Sebab, mereka sudah berjanji akan mengirimkan suplai vaksin sesuai jadwal. Dengan penundaan yang ada, mereka terpaksa menyesuaikan kampanye vaksinasi yang berpotensi menghambat pemulihan ekonomi juga.

Reaksi paling keras datang dari Uni Eropa langsung. Mereka mengancam akan membatasi ekspor vaksin COVID-19 sebagai bentuk pertanggungjawaban. Pihak Uni Eropa menyatakan bahwa hal itu bukan untuk membuat anggotanya diprioritaskan, tetapi untuk memastikan hak mereka dipenuhi. 

Baca juga: Pfizer Pangkas Suplai Vaksin COVID-19 Negara-negara Eropa Hingga Separuhnya

Margaret Keenan, 90 tahun, saat disuntikan vaksin COVID-19 Pfizer/BioNtech di University Hospital, Coventry, Inggris, 8 Desember 2020. Britain December 8, 2020. Margaret Keenan menjadi orang pertama di dunia yang menerima vaksin COVID-19 Pfizer/BioNtech. Jacob King/Pool via REUTERS

Simons mencoba optimistis pembatasan itu tidak akan terjadi. Di sisi lain, dirinya merasa bersyukur bahwa vaksinasi di Inggris sudah dilakukan lebih awal.

"Saya rasa dokter, rumah sakit, serta semua rekan kami melakukan kerjanya dengan baik untuk memastikan vaksinasi berjalan cepat. Kami tidak ingin progress yang ada terhambat," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Menteri Pengiriman Vaksin COVID-19 Inggris, Nadhim Zahawi. Ia yakin Pfizer dan AstraZeneca akan menyelesaikan masalah produksinya sesegera mungkin dan mengejar ketinggalan. Dengan begitu, kewajiban mereka terhadap Uni Eropa maupun Inggris tetap terpenuhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Nasionalisme vaksin bukan jalan yang sebaiknya diambil. Tidak ada yang selamat sampai kita semua selamat," ujar Zahawi.

Target Inggris adalah vaksinasi COVID-19 terhadap 15 juta warganya per pertengahan Februari. Senin kemarin, tercatat vaksinasi telah dilakukan terhadap 6,8 juta warga Inggris sejak 8 Desember 2020. Dengan kata lain, agar target tercapai, tinggal 7 juta warga yang harus divaksin dalam dua pekan ke depan.

Untuk mencapai target itu, Inggris telah menggenjot vaksinasi dua kali lipat sejak 11 Januari. Sekarang, targetnya adalah 2 juta vaksinasi per pekan. Menurut Inggris, hal itu tidak mustahil dengan mengerahkan 206 rumah sakit, 50 pusat vaksin, dan 1200 fasilitas lokal.

"Beberapa bulan ke depan akan menjadi periode krusial untuk membalikkan keadaan dari pandemi COVID-19," ujar Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock soal kampanye vaksin COVID-19.

Baca juga: Boris Johnson: Varian Baru COVID-19 di Inggris Mungkin Lebih Berbahaya

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain-nhs/english-health-service-chief-says-restrictions-on-eu-vaccine-exports-would-be-a-worry-idUSKBN29V1A1?il=0

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain-vaccine/britain-confident-that-vaccine-makers-will-deliver-for-both-uk-and-eu-idUSKBN29V0U7?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

2 hari lalu

Uni Eropa menegaskan keinginan menolak komoditas yang dihasilkan dengan membabat hutan dan merusak lingkungan
Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.


Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

2 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

Angkatan Udara Inggris mengirimkan 10 ton bantuan makanan ke Gaza dengan menggunakan helikopter.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


4 Negara Eropa Ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
4 Negara Eropa Ini Siap Mengakui Palestina sebagai Negara, Apa Alasannya?

Empat negara Eropa ini bersiap-siap untuk mengakui Palestina sebagai negara meski itu mengundang kemarahan Israel.


Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

5 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa


Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

6 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

Kate Middleton menjelaskan, saat menjalani operasi pada Januari lalu, ditemukan sel kanker di tubuhnya dan kini tengah menjalani kemoterapi.


Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

David Cameron dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang terpilih jadi Presiden RI


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

8 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.