TEMPO.CO, - Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Mesir mengusulkan para dokter dan tenaga kesehatan mengunjungi pasien Covid-19 di rumahnya masing-masing untuk memberikan perawatan. Ide ini mendapat kecaman karena berpotensi membahayakan nyawa ribuan dokter dan petugas kesehatan lainnya.
Mengutip Middle East Eye, Selasa, 26 Januari 2021, Menteri Kesehatan dan Kependudukan Hala Zayed mengatakan dokter akan memberi perawatan kepada pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri atau dirawat di rumahnya masing-masing seperti mengecek suhu dan kadar oksigen. Para dokter, katanya, akan memastikan pasien dipindahkan ke rumah sakit jika kondisinya berubah dari sedang menjadi parah.
Ide ini berasal dari Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di saat negaranya sedang berjuang untuk menutupi infeksi dan kematian akibat virus corona. Zayed mengatakan wacana ini merupakan upaya serius pemerintah untuk menekan korban jiwa akibat pandemi.
Baca juga: Mesir Memulai Suntik Vaksin Virus Corona
Ahli paru terkemuka, Hesham Abul Nasr, mengkritik ide tersebut. "Ini akan membuat para dokter dan petugas layanan kesehatan rentan terhadap infeksi, terutama jika pasien dan keluarganya tidak mengambil tindakan yang cukup untuk melindungi mereka yang masuk ke rumah mereka," katanya dikutip dari Middle East Eye.
Terlebih jumlah kematian di antara para dokter dan pekerja layanan kesehatan Mesir yang bekerja di garis depan perang melawan Covid-19 cukup tinggi. Sejauh ini, 328 dokter telah meninggal karena penyakit tersebut.
Menurut Asosiasi Medis Mesir, sebuah serikat dokter independen, lusinan dokter lain telah meninggal dalam beberapa bulan terakhir bahkan sebelum mereka tahu bahwa mereka telah tertular Covid-19.
Asosiasi Medis mengatakan tidak ada negara lain di mana dokter dipaksa untuk mengunjungi pasien Covid-19 di rumah. "Inilah mengapa kami mengatakan wacana itu berbahaya," kata Osama Abdel Hay, sekretaris jenderal asosiasi tersebut.
Pemerintah Mesir menggulirkan ide ini ketika rumah sakit di sana kewalahan dengan banyaknya pasien virus corona. Ratusan rumah sakit yang dikelola pemerintah kapasitasnya sudah penuh. Karena tidak ada ruang tersisa di unit perawatan intensif, pasien baru diberi daftar obat untuk ditebus dan diminta pulang untuk diisolasi dan dirawat di rumah.
Hingga kini Mesir mencatat 160.400 orang tertular Covid-19 dan lebih dari 8.850 orang telah meninggal.
MIDDLE EAST EYE
https://www.middleeasteye.net/news/covid-egypt-doctors-home-visits-anger