TEMPO.CO, Jakarta - Nikolai Patrushev, Sekertaris Dewan Keamanan Rusia yang juga sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, menyebut Alexei Navalny sedang dimanfaatkan oleh negara-negara barat untuk mencoba menciptakan ketidak-stabilan di Rusia.
Navalny adalah tokoh oposisi Rusia, yang suka mengkritik Kremlin. Patrushev mengatakan Navalny harus dimintai pertanggung jawaban karena berulang kali melanggar hukum.
Petugas kepolisian saling dorong dengan demonstran yang menuntut pembebasan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Rusia, 23 Januari 2021. Polisi juga telah menahan beberapa orang yang berkumpul di lapangan itu sebelum unjuk rasa berlangsung, termasuk seorang pengunjuk rasa mandiri. REUTERS/Maxim Shemetov
Baca juga: Vladimir Putin Sebut Unjuk Rasa Pro Alexei Navalny Ilegal dan Berbahaya
Navalny saat ini berstatus dalam penahanna sampai 30 hari ke depan. Dia ditahan setibanya di Moskow setelah dari Jerman. Dia terancam hukuman penjara sampai bertahun-tahun karena melanggar aturan pembebasan bersyarat dan kasus hukum lainnya, yang disebut Navalny dibuat-buat.
“Dia (Navalny) sudah berulang kali melanggar hukum Rusia dan berurusan dengan penipuan dalam jumlah yang besar. Sebagai warga negara Rusia, dia harus bertanggung jawab atas tindakan ilegalnya sesuai aturan hukum,” kata Patrushev.
Menurut Patrushev, negara-negara Barat membutuhkan sosok sepertinya (Navalny) untuk merusak kestabilan situasi di Rusia.
Sebelumnya pada Sabtu, 23 Januari 2021, puluhan ribu pendukung Navalny melakukan aksi protes atas penahanan Navalny. Kepolisian Rusia menahan lebih dari 3.700 orang pada Sabtu, 23 Januari 2021, yang menuntut pembebasan Navalny. Kremlin mengatakan unjuk rasa itu ilegal.
Otoritas Rusia diduga bakal melakukan tindakan tegas pada para demonstran. Surat kabar Kommersant pada Selasa, 26 Januari 2021, mewartakan berdasarkan sumber keamanan yang tidak dipublikasi identitasnya, mereka (keamanan) kemungkinan akan membuka sebuah investigasi kriminal, yang bisa mengancam demonstrasi, yang menuntut pembebasan Navalny, pada Sabtu kemarin sebagai kerusuhan massal.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny/jailed-kremlin-foe-navalny-being-used-by-west-to-destabilise-russia-putin-ally-idUSKBN29V0ZW?il=0