TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pemakzulan kedua mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu, 24 Januari 2021, telah membuat politikus Partai Republik terbelah. Anggota Senat Partai Republik Mitt Romney, sangat yakin pemakzulan ini dapat membuat Trump tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.
Akan tetapi, tidak sedikit anggota Senat dari Partai Republik yang waswas pemakzulan tersebut hanya akan memantik kemarahan para pendukung Trump yang keberatan atas pemakzulan tersebut. Jika pemakzulan terjadi, maka Trump akan menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang dimakzulkan setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden.
Demonstran mengelilingi seorang pendukung Presiden AS Donald Trump pasca penyerbuan gedung Parlemen Capitol di Washington, AS, 8 Januari 2021. Desakan pemakzulan berhembus meskipun hanya ada dua minggu tersisa sebelum Presiden terpilih Joe Biden mulai menjabat. REUTERS/Leah Millis
Baca juga: Fakta-fakta Tentang Pemakzulan Kedua Donald Trump
Tom Cotton, anggota Senat dari Partai Republik, mengatakan Senat telah bertindak melampaui otoritasnya dengan menggelar sebuah sidang. Dia menilai, mungkin akan banyak warga Amerika Serikat merasa aneh anggota Senat menghabiskan waktu untuk menjatuhkan dakwaan dan mencopot orang yang sudah tidak lagi menjabat.
“Warga mungkin akan berfikir Senat menghabiskan waktu untuk menjatuhkan vonis pada orang yang sudah meninggalkan jabatan sepekan lalu,” kata Cotton, Minggu, 24 Januari 2021.
Sekitar 10 politikus Partai Republik bergabung dengan DPR dengan memberikan suara untuk memakzulkan Trump atas tuduhan menghasut pemberontakan. Rencananya, DPR akan mengajukan tuntutan ini ke Senat pada Senin, 25 Januari 2021, waktu setempat.
Beberapa politikus berpandangan setuju Senat memulai persidangan dalam dua pekan ke depan sehingga Presiden Joe Biden punya waktu untuk mengumumkan daftar anggota kabinet dan mungkin menyampaikan pidato soal stimulus untuk penanganan virus corona.
Pemakzulan pada Trump untuk kedua kalinya terjadi setelah pendukung Trump menyerang gedung US Capitol (balaikota) ketika otortias Amerika mengesahkan Biden sebagai pemenang pemilu. Penyerangan itu menewaskan lima orang dan membuat anggota parlemen bersembunyi serta menunda Kongres selama beberapa jam. Banyak politikus Partai Republik mengutuk kekerasan yang terjadi.
Ketua Senat Partai Republik Mitch McConnell pada akhir pekan lalu menyalahkan Trump atas penyerangan yang terjadi. Dia menuding Trump sudah memprovokasi massa.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-usa-trump-impeachment/trumps-coming-impeachment-trial-aggravates-rift-among-republicans-idUSKBN29T0M6