TEMPO.CO, Jakarta - Thailand akan menjual 60 miliar baht (Rp 28,2 triliun) surat utang negara bulan depan untuk membantu membiayai langkah-langkah stimulus guna mengurangi dampak wabah virus corona, kata Kementerian Keuangan Thailand pada Senin.
Pekan lalu pemerintah Thailand mengumumkan stimulus baru senilai US$ 7 miliar (Rp 98,3 triliun) untuk mendukung aktivitas domestik yang terdampak penyebaran virus corona, yang telah menginfeksi 9.450 orang hanya dalam waktu sebulan.
Obligasi negara tersebut akan ditawarkan dalam tiga jatuh tempo, dengan obligasi lima dan 10 tahun memberikan kupon rata-rata masing-masing 2,0% dan 2,5% per tahun, dan obligasi 15 tahun menawarkan kupon tetap 1,8%, kata Kementerian Keuangan Thailand, dikutip dari Reuters, 25 Januari 2021.
"Obligasi harus dijual karena aman dan menawarkan pengembalian yang baik," Patricia Mongkhonvanit, kepala Kantor Manajemen Utang Publik Kementerian keuangan Thailand.
Stimulus baru juga akan dibiayai oleh pinjaman lain, termasuk obligasi pemerintah dan beberapa dari pinjaman sebelumnya dari Bank Pembangunan Asia, katanya.
Baca juga: Thailand Beli Vaksin Virus Corona Buatan Sinovac
Semua utang di bawah 1 triliun baht (Rp 468,7 triliun) adalah rencana pinjaman yang diumumkan tahun lalu sebagai tanggapan terhadap pandemi.
Dari jumlah itu, sekitar 394 miliar baht (Rp 184,7 triliun) telah diperoleh dan sisanya akan diperoleh pada tahun fiskal sekarang, kata Patricia, menambahkan sejauh ini 373 miliar baht (Rp 175 triliun) telah dicairkan.
Utang publik negara terhadap produk domestik bruto (PDB) tidak akan melebihi 56% pada akhir tahun fiskal ini yang berakhir pada September, katanya. Utang tersebut mencapai 50,46% dari PDB Thailand pada November tahun lalu.
REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-thailand-bonds-stimulus/thailand-to-sell-2-billion-savings-bonds-to-finance-stimulus-measures-idUSKBN29U0AA?il=0