TEMPO.CO, - Investigasi multilembaga di Amerika Serikat berhasil menemukan 33 anak yang dinyatakan hilang di California Selatan. Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan delapan di antara anak-anak itu telah dieksploitasi secara seksual.
Operasi "Lost Angels" dimulai pada 11 Januari sekaligus memperingati Bulan Kesadaran Perdagangan Manusia dengan melibatkan lebih dari dua lusin lembaga. "Dalam upaya untuk mengidentifikasi dan menemukan anak-anak yang hilang," bunyi keterangan resmi FBI dikutip dari USA Today, Ahad, 24 Januari 2021.
Para pejabat mengatakan dua dari anak-anak itu ditemukan beberapa kali di lokalisasi. Menurut mereka, anak-anak yang rentan sering kembali ke situasi seperti itu dengan berbagai alasan sebagai bagian dari siklus berbahaya pelecehan.
Baca juga: Prancis Bakal Ketatkan UU Pelecehan Seksual Terhadap Anak
Menurut FBI, beberapa anak lain telah dieksploitasi secara seksual di masa lalu dan dianggap rentan sebelum petugas menemukan mereka. Juru bicara FBI dari Biro Los Angeles tidak segera memberikan rincian lebih lanjut tentang anak-anak tersebut, seperti usia mereka. Tidak segera jelas apakah kasus-kasus itu terkait dengan cara apa pun.
Dalam operasi ini, aparat keamanan menangkap satu orang atas tuduhan perdagangan manusia negara bagian
FBI mengatakan beban kasus kejahatan yang terkait dengan seks dan perdagangan manusia meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hingga November, ada lebih dari 1.800 investigasi perdagangan manusia yang tertunda terkait dengan orang-orang dari segala usia.
"FBI menganggap perdagangan manusia sebagai perbudakan modern dan anak di bawah umur yang terlibat dalam perdagangan seks komersial dianggap sebagai korban," kata Kristi Johnson, asisten direktur kantor lapangan FBI di Los Angeles, dalam rilis berita.
USA TODAY
https://www.usatoday.com/story/news/nation/2021/01/23/33-missing-children-found-southern-california-fbi-investigation/6686845002/
