TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal, dalam serangkaian perintah eksekutif untuk memerangi perubahan iklim dan menekan industri bahan bakar fosil AS.
Perintah itu menjadi langkah pertama dalam memenuhi janji kampanye Joe Biden untuk secara permanen melarang pengeboran baru di areal federal. Izin sewa pengeboran federal menyumbang hampir 25% dari produksi minyak mentah negara, menjadikannya penyumbang besar untuk pasokan energi tetapi juga emisi gas rumah kaca Amerika, dikutip dari Reuters, 22 Januari 2021.
Pendahulu Biden, Donald Trump, telah berusaha memaksimalkan produksi minyak, gas, dan batubara di areal federal, dan secara rutin meremehkan ancaman pemanasan global.
Penangguhan izin tersebut disambut baik oleh para pencinta lingkungan tetapi dicemooh oleh industri migas, yang berjuang untuk mengamankan masa depan di bawah pemerintahan baru yang telah berjanji untuk menjadikan penanggulangan pemanasan global sebagai prioritas utama.
Baca juga: Tim Joe Biden Terkejut Donald Trump Tidak Punya Rencana Vaksinasi Covid-19
Jeda 60 hari mencabut otoritas dan biro Departemen Dalam Negeri, untuk mengeluarkan sewa atau izin pengeboran sementara administrasi, atau meninjau implikasi hukum dan kebijakan dari program penyewaan mineral federal, menurut memo Departemen Dalam Negeri. Perintah itu tidak membatasi operasi yang ada, katanya.
Banyak perusahaan pengeboran darat terbesar telah mengamankan izin pemerintah, untuk mengantisipasi perubahan dalam kebijakan federal menjelang pemilihan Biden.
Perintah eksekutif itu segera menyusul serangkaian tindakan eksekutif Joe Biden lainnya yang bertujuan memerangi perubahan iklim, termasuk melibatkan kembali Amerika Serikat dalam kesepakatan iklim Paris dan membatalkan izin untuk pipa minyak Keystone XL dari Kanada.
REUTERS
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-usa-drilling-interior/biden-administration-pauses-federal-drilling-program-in-climate-push-idUSKBN29Q2N1