Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Google Ancam Tutup Layanan di Australia Jika Dipaksa Bayar Konten Media

image-gnews
Logo Google di kantor Google untuk Asia Pasifik di Singapura, 13 Desember 2019. TEMPO | Gangsar Parikesit
Logo Google di kantor Google untuk Asia Pasifik di Singapura, 13 Desember 2019. TEMPO | Gangsar Parikesit
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Australia mewajibkan Google membayar media yang kontennya mereka pakai mendapat perlawanan. Dikutip dari Channel News Asia, Google mengancam balik Pemerintah Australia dengan menyatakan akan mematikan layanannya di negeri Kangguru apabila diwajibkan membayar konten yang mereka pakai.

"Model regulasi yang bias ini menghadirkan ancaman finansial maupun operasional bagi Google," ujar Managing Director Google untuk kawasan Australia, Mel Silva, Jumat, 22 Januari 2021.

Diberitakan seblumnya, Australia berniat mengatur penggunaan konten perusahaan media oleh perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google dan Facebook. Tujuannya, agar perusahaan seperti Google maupun Facebook tidak leluasa mengambil konten perusahaan media dan kemudian digunakan dalam hasil pencarian mereka atau news feed.

Bulan lalu, legislasi atas aturan tersebut diumumkan. Hal tersebut menyusul investigasi regulator persaingan usaha Australia yang mendapati Google cs terlalu berkuasa di industri media. Jika hal itu dibiarkan, pemerintah Australia khawatir Google dan perusahaan-perusahaan sejenis akan menjadi ancaman untuk demokrasi.

Australia menargetkan regulasi beres dan sah tahun ini. Jika sah, maka Google wajib membayar perusahaan media atas setiap konten yang mereka pakai, mulai dari hasil pencarian hingga news feed. Google dan perusahaan media diberi keleluasaan untuk bernegosiasi harga. Namun, jika tidak tercapai kata sepakat, badan arbitrasi Australia yang akan menentukan nilai kontennya.

Google menegaskan bahwa mereka tidak main-main dengan ancamannya. Mereka bahkan mengancam 19 juta pengguna Google di Australia akan dirugikan, termasuk dari layanan mereka yang lain seperti Youtube.

"Jika aturan itu berlaku, kami tidak punya pilihan lain selain menghentikan layanan Google di Australia," ujar Silva.


Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara selama konferensi pers bersama yang diadakan dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Admiralty House di Sydney, Australia, 28 Februari 2020. [REUTERS / Loren Elliott / File Foto]


PM Australia Scott Morrison bergeming. Ia berkata, hak Australia membuat aturan untuk mencegah monopoli. Adapun ancaman penalti jika memberontak dari regulasi baru ini, nantinya, adalah denda maksimal US$7,7 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka yang mau patuh terhadap aturan akan kami sambut. Hal yang jelas, kami tidak merespon ancaman," ujar Morrison.

Pemerintah Amerika, pekan ini, dikabarkan akan turun tangan untuk membantu Google. Mereka menyarankan Australia untuk menerapkan aturan yang sifatnya lebih sukarela.

Di belahan dunia lain, Google membuat kesepakatan dengan perusahaan publikasi Prancis senilai US$1,3 miliar untuk bisa menggunakan konten-konten mereka.

Baca juga: California Mau Ikut Gabung Pemerintah AS Gugat Google

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/business/australia-google-will-shut-search-engine-forced-pay-media-14017802

https://www.channelnewsasia.com/news/business/australia-competition-watchdog-warns-google-facebook-laws-13945136

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mengaktifkan AdSense YouTube

1 hari lalu

Logo YouTube. (youtube.com)
Cara Mengaktifkan AdSense YouTube

Para pencipta konten atau YouTuber dapat memperoleh penghasilan dengan memanfaatkan AdSense YouTube.


Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

1 hari lalu

Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

1 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

2 hari lalu

Petugas Airnav memantau pergerakan pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 29 April 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda transportasi mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2022. Sementara itu, secara kumulatif sejak H-7 Lebaran 2022 pergerakan penumpang transportasi udara tercatat merupakan yang tertinggi. TEMPO/Subekti.
Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste


Kebangkitan Musuh Batman, Max Meluncurkan Cuplikan Serial The Penguin

3 hari lalu

Colin Farrell. REUTERS/Carlo Allegri
Kebangkitan Musuh Batman, Max Meluncurkan Cuplikan Serial The Penguin

Max merilis video teaser atau cuplikan dari serial The Penguin yang menceritakan musuh besar Batman bernama Oswald Cobblepot


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

5 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Poco C61 Ada di Google Play Console

5 hari lalu

Poco C61. Foto : gsmarena
Poco C61 Ada di Google Play Console

Poco sebelumnya telah meluncurkan X6 Neo di India. Tetapi, agaknya perusahaan ini segera merilis ponsel lain seri C dengan Poco C61


Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

6 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Australia Perketat Aturan Visa Pelajar, Ini Ketentuan Barunya

Australia akan memperketat aturan visa bagi pelajar asing setelah angka migrasi kembali mencapai rekor tinggi.


Petinggi Kantor Berita ABC Australia Dituntut Mundur karena Pecat Jurnalis Pengkritik Israel

7 hari lalu

Antoinette Lattouf. Dok. Antoinette Lattouf
Petinggi Kantor Berita ABC Australia Dituntut Mundur karena Pecat Jurnalis Pengkritik Israel

Staf lembaga penyiaran publik Australia ABC menuntut pengunduran diri kepala konten, Chris Oliver-Taylor atas pemecatan jurnalis Antoinette Lattouf


Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

8 hari lalu

Jetstar Asia menambah penerbangandari Singapura ke Jakarta
Pesawat Jetstar Tujuan Bali dari Melbourne Putar Balik Gara-gara Penumpang Mengamuk

Seorang penumpang Jetstar mengamuk di dalam pesawat hingga menyebabkan penerbangan tujuan Bali itu dibatalkan.