TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan memimpin gugus tugas (ad hoc) untuk koridor perjalanan negara-negara ASEAN atau Travel Corridor Arrangement (TCA) sebagai upaya pemulihan ASEAN dari wabah Covid-19, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Kamis.
"Ad hoc task force diharapkan dapat diselesaikan kuartal pertama 2021. Sudah disepakati ASEAN dan RI diberi kepercayaan jadi ketua ad hoc itu," kata Menlu Retno LP Marsudi dalam konferensi virtual di Jakarta, 21 Januari 2021.
Koridor perjalanan ini adalah tindak lanjut dari deklarasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang dideklarasikan pada KTT ASEAN ke-37 dengan tuan rumah Vietnam yang dilakukan secara virtual pada pada 11-15 November.
Warga Negara Asing mendorong barang bawaannya usai tiba di Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, 1 Januari 2021. Kepala Satgas Udara Penanganan Covid-19 Kolonel Pas M.A Silaban mengatakan terdapat pengecualian bagi pemegang visa diplomatik dan visa dinas yang terkait kunjungan resmi pejabat asing setingkat menteri ke atas, masih diperbolehkan masuk ke Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Menurut komunike KTT ke-37 ASEAN yang dirilis di situs web ASEAN, kerangka koridor perjalanan ini untuk memfasilitasi perjalanan bisnis penting di antara negara anggota ASEAN, dengan tetap memprioritaskan keselamatan kesehatan masyarakat, terutama untuk mengendalikan penularan Covid-19.
Baca juga: Jumlah Wisatawan Turun, Indonesia dan Vietnam Negosiasikan Koridor Perjalanan
Kerangka koridor perjalanan akan mengembangkan langkah-langkah keselamatan pra-keberangkatan dan pasca-kedatangan. Dewan Koordinasi ASEAN, yang didukung oleh Kelompok Kerja Dewan Koordinasi ASEAN untuk Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat, akan mengkoordinasikan dan mengawasi proses koridor perjalanan ini.
Setelah travel corridor diadopsi task force bisa lebih lanjut membentuk standar baku perjalanan di ASEAN, kata Menlu Retno. "Jika kita memiliki framework koridor perjalanan ini maka akan lebih mudah mengatur pergerakan orang agar lebih aman dan mempersiapkan ASEAN untuk pandemi di masa mendatang," ujar Menlu Retno Marsudi.