TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Mesir menangkap seorang koki pastry karena membuat kue mangkok dengan topping berbentuk alat kelamin setelah gambarnya viral di media sosial.
Kue itu viral setelah unggahan Facebook menunjukkan sekelompok perempuan memakan kue bergambar kelamin di sebuah pesta ulang tahun di komunitas klub eksklusif Kairo, menurut laporan surat kabar Al-Ahram pada Senin.
Middle East Eye melaporkan, salah satu perempuan yang hadir adalah Soheir El Attar yang berusia 75 tahun, seorang profesor di fakultas kedokteran di Universitas Kairo, yang memenangkan medali perak di Renang World Masters 2019 untuk kategori usia 70-75.
Attar memberi tahu media Mesir El-Watan bahwa ulang tahun itu diadakan pada 10 Januari, dan para peserta terkejut saat menerima makanan penutup yang terinspirasi dari alat kelamin. Dia mengatakan bahwa kue itu sebenarnya dimaksudkan untuk pesta bujang.
Foto-foto perempuan yang sedang makan kue mangkok dengan topping es berbentuk penis dan vagina di Klub Gezira beredar luas di Facebook minggu ini, memicu perdebatan di antara pengguna media sosial Mesir.
"Setelah penyelidikan, dimungkinkan untuk menentukan produsen kue itu...dinas keamanan dapat menahannya di kediamannya di Kairo tempat dia menggunakan rumahnya untuk membuat kue," kata Al-Ahram.
Kementerian Pemuda dan Olahraga sedang menyelidiki kasus ini. "Kami tidak akan bersikap lunak (dengan keputusan kami)," kata Mohamed Fawzy, juru bicara kementerian, kepada sebuah program berita di televisi Mesir.
Dikutip dari CNN, 20 Januari 2021, sang koki kue ditangkap dan dibebaskan kemudian setelah memberikan jaminan EGP 5.000 (Rp 4,5 juta), surat kabar Akhbar el-Yom melaporkan.
Baca juga: Arkeolog di Mesir Temukan Benda Purbakala Usia 3 Ribu Tahun
Al Masry Al Youm melaporkan bahwa pembuat kue itu meneteskan air mata setelah pasukan keamanan menggerebek rumahnya. Perempuan itu mengatakan bahwa salah satu anggota Klub Gezira telah datang ke tokonya dan menyerahkan foto alat kelamin, meminta kue dan permen dibuat dalam bentuk tersebut.
Pada Selasa, Klub Gezira mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan anggota yang telah berpartisipasi dalam pesta ulang tahun menunggu selesainya penyelidikan internalnya sendiri, Middle East Eye melaporkan.
Badan agama Islam terkemuka Mesir, Dar al-Ifta, juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa sindiran seksual pada kue dilarang secara agama dan dikriminalisasi secara hukum, menyebut insiden tersebut sebagai "pelecehan terang-terangan terhadap nilai-nilai sosial."
Insiden itu menyebabkan keributan di antara pengguna media sosial Mesir dan menjadi sorotan di program televisi Mesir.
Beberapa orang di media sosial mengkritik para perempuan yang terlibat dan menyerukan tindakan lebih lanjut untuk diambil oleh pihak berwenang, dengan klaim insiden itu adalah serangan "pada nilai-nilai keluarga."
Tetapi yang lain mendukung aksi permepuan pemakan kue dan mengkritik respon lambat Mesir untuk menangkap pelecehan seksual, pemerkosa, dan pelaku kekerasan seksual, dibandingkan dengan tindakan yang diambil terhadap perempuan yang viral memakan kue mangkok bergambar alat kelamin.
CNN | MIDDLE EAST EYE
Sumber:
https://edition.cnn.com/2021/01/19/africa/egypt-arrest-cakes-scli-intl/index.html
https://www.middleeasteye.net/egypt-genital-cupcake-women-gazira-club