Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pidato Perpisahan Donald Trump Tidak Sekalipun Sebut Nama Joe Biden

image-gnews
Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan via televisi dari Ruang Briefing Gedung Putih pada hari terakhirnya di Gedung Putih, di Washington DC, AS, 19 Januari 2021. [REUTERS / Carlos Barria]
Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan via televisi dari Ruang Briefing Gedung Putih pada hari terakhirnya di Gedung Putih, di Washington DC, AS, 19 Januari 2021. [REUTERS / Carlos Barria]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump memuji warisan pemerintahannya dan mendoakan pemerintahan baru AS selama pidato perpisahan pada Selasa, tetapi tidak menyebut sekalipun nama Joe Biden.

Trump telah menolak mengakui kemenangan Joe Biden, yang memenangkan pemilu 3 November dengan 306 suara dari Electoral College dibandingkan dengan raihan 232 suara untuk Trump.

Biden akan dilantik pada Rabu pukul 12:00 siang waktu Washington, dan Trump tidak bertemu dengan Biden sebelumnya atau menghadiri sumpah jabatan seperti lazimnya presiden sebelumnya. Trump malah berencana terbang ke Florida saat hari pelantikan Joe Biden.

"Minggu ini, kami meresmikan pemerintahan baru dan berdoa untuk keberhasilannya dalam menjaga keamanan dan kemakmuran Amerika," kata Trump dalam pidatonya yang disiarkan televisi, dikutip dari Reuters, 20 Januari 2021.

"Kami menyampaikan harapan terbaik kami, dan kami juga ingin mereka beruntung - kata-kata yang sangat penting."

Trump berkampanye dengan janji untuk "Make America Great Again" tetapi meninggalkan kantor dengan lebih dari 400.000 orang tewas karena virus corona, korban jiwa paling banyak di dunia, yang sejak awal wabah ia remehkan. Trump juga berjuang untuk membangkitkan ekonomi AS dari pandemi, dan selama masa pemerintahannya membuat AS menjauh dari sekutu utamanya.

"Bahaya terbesar yang kita hadapi adalah hilangnya kepercayaan pada diri kita sendiri, hilangnya kepercayaan pada kebesaran nasional kita," kata Trump.

Selama berbulan-bulan Trump mengatakan tanpa bukti bahwa pemilu dicurangi dan menekan pejabat negara untuk membatalkan hasil pemilu. Pada unjuk rasa di dekat Gedung Putih pada 6 Januari, dia mendorong para pengikutnya untuk berunjuk rasa ke Kongres ketika anggota parlemen hendak mengesahkan kemenangan Joe Biden.

Pendukung Presiden Trump berkumpul di depan Gedung US Capitol, 6 Januari 2021. [REUTERS / Leah Millis]

Trump telah mengurung diri di Gedung Putih selama minggu-minggu terakhir masa jabatannya, terguncang setelah kerusuhan oleh para pendukungnya di Capitol yang menyebabkan lima kematian, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol.

Penyerbuan, yang terjadi setelah unjuk rasa di mana Trump mengulangi tuduhan palsu penipuan pemilu dan mendesak para pendukungnya untuk melawan, telah membayangi upaya apapun untuk menekankan warisan kepresidenannya di hari-hari terakhirnya menjabat.

Dewan Perwakilan Rakyat AS memakzulkan Trump dengan tuduhan penghasutan dan pemberontakan, menjadikannya presiden pertama dalam sejarah AS yang dimakzulkan dua kali. Dia juga terancam menghadapi dakwaan setelah meninggalkan kursi kepresidenan.

Baca juga: Washington DC di Hari Pelantikan Joe Biden, Bak Kota Hantu dan Kamp Militer

Dalam perpisahan hari Selasa, tanpa secara spesifik menyebutkan keputusan Twitter untuk menangguhkan akun @realDonaldTrump miliknya, Trump mengeluh kebebasan berbicara telah diberangus oleh perusahaan. Twitter mengatakan telah menangguhkan akun tersebut karena risiko memicu kekerasan lebih lanjut.

"Menutup debat bebas dan terbuka melanggar nilai-nilai inti kami dan tradisi yang paling bertahan lama," kata Trump. "Amerika bukanlah bangsa berjiwa jinak-jinak pemalu yang perlu dilindungi dan dilindungi dari mereka yang tidak setuju dengan kita."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lampu sorot menerangi langit dari "bidang bendera" di halaman National Mall untuk menghormati pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden di Washington, AS, 18 Januari 2021. REUTERS/Jim Bourg

Dalam pidato yang direkam, Trump berusaha menyoroti aspek kepresidenannya yang dia banggakan.

"Kami melakukan apa yang ingin kami lakukan di sini, dan lebih banyak lagi," katanya. "Saya menghadapi pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling sulit, pilihan yang paling sulit - karena itulah yang Anda pilih untuk saya lakukan."

Trump mencatat kesepakatan perdamaian Timur Tengah yang ditengahi oleh pemerintahannya dan memuji agenda kebijakan luar negerinya.

"Kami merevitalisasi aliansi kami dan mengumpulkan negara-negara di dunia untuk melawan Cina tidak seperti sebelumnya," katanya. "Saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru."

Mantan wakil Presiden Joe Bide dan senator Kamala Harris saat bersiap-siap debat di Detroit, 31 Juli 2019. Presiden dan wakil presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden dan Kamala Harris, dinobatkan menjadi Time Person of the Year oleh majalah TIME. REUTERS

Trump, yang akan keluar dari Gedung Putih di tengah perpecahan yang mendalam, mengecam kerusuhan Capitol AS meski terlambat.

"Semua orang Amerika ngeri dengan serangan di Capitol kami. Kekerasan politik adalah serangan terhadap semua yang kita hargai sebagai orang Amerika. Tidak pernah bisa ditolerir," katanya.

Trump mengatakan akan terus maju meski mantan penasihatnya meramalkan dia telah kehilangan banyak masa depan politik setelah kerusuhan Capitol.

"Sekarang, saat saya bersiap untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru pada siang hari Rabu, saya ingin Anda tahu bahwa gerakan yang kami mulai baru saja dimulai," kata Trump.

"Saya pergi dari tempat yang megah ini dengan hati yang setia dan gembira serta semangat optimis, dan keyakinan tertinggi bahwa untuk negara kita dan untuk anak-anak kita, yang terbaik masih akan datang," ujar Donald Trump.

REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-usa-trump-farewell/in-farewell-address-trump-wishes-luck-to-next-administration-without-mentioning-biden-idUSKBN29O2I8

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump: Saya Tidak akan Jadi Diktator jika Terpilih Lagi

9 jam lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump: Saya Tidak akan Jadi Diktator jika Terpilih Lagi

Mantan Presiden AS Donald Trump berkata tidak akan menjadi diktator jika kembali terpilih di pilpres tahun depan, kecuali di hari pertama.


Pernah Sebar Hoaks, Kini Biden Tuding Hamas Perkosa dan Mutilasi Perempuan

12 jam lalu

Pernah Sebar Hoaks, Kini Biden Tuding Hamas Perkosa dan Mutilasi Perempuan

Biden lagi-lagi menuduh Hamas melakukan kekejaman di luar batas di Israel.


Biden Tak Yakin akan Maju Pilpres jika Trump Tidak Jadi Maju Pilpres 2024

14 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyajikan makanan untuk anggota militer dan keluarga mereka selama acara
Biden Tak Yakin akan Maju Pilpres jika Trump Tidak Jadi Maju Pilpres 2024

Joe Biden mengatakan dirinya tak yakin akan maju sebagai kandidat Pilpres AS 2024 jika Trump tidak mencalonkan diri saat itu.


Gedung Putih: Putin Bisa Menang Perang jika Bantuan AS untuk Ukraina Habis

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT virtual G20 melalui tautan video di Moskow, Rusia, 22 November 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Gedung Putih: Putin Bisa Menang Perang jika Bantuan AS untuk Ukraina Habis

Gedung Putih memperingatkan Putin bisa memenangkan perang jika Kongres AS gagal menyetujui pendanaan baru Ukraina


Mantan Duta Besar AS untuk Bolivia Dituduh Jadi Mata-Mata Kuba Selama Empat Dekade

1 hari lalu

Victor Manuel Rocha, mantan duta besar amerika serikat untuk Bolivia. REUTERS
Mantan Duta Besar AS untuk Bolivia Dituduh Jadi Mata-Mata Kuba Selama Empat Dekade

Manuel Rocha didakwa atas tindakan mata-mata untuk pemerintah Kuba selama lebih dari 40 tahun.


Gedung Putih Ingatkan Amerika Kehabisan Uang Danai Perang Ukraina

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Gedung Putih Ingatkan Amerika Kehabisan Uang Danai Perang Ukraina

Direktur Anggaran Gedung Putih memperingatkan kongres bahwa Amerika Serikat hampir kehabisan uang dan waktu dalam membantu Ukraina.


Top 3 Dunia: Viral WN Malaysia Tak Bisa Bahasa Melayu, Muslim AS Ogah Dukung Biden

1 hari lalu

Taruna sekolah membawa bendera nasional saat mereka berpartisipasi dalam pawai perayaan Hari Kemerdekaan Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia 31 Agustus 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Top 3 Dunia: Viral WN Malaysia Tak Bisa Bahasa Melayu, Muslim AS Ogah Dukung Biden

Top 3 dunia adalah warga negara Malaysia tak bisa bahasa Melayu saat urus paspor, Biden kehilangan dukungan dari Muslim AS karena Israel.


Pilpres 2024, Muslim AS Luncurkan Kampanye Anti Biden

2 hari lalu

Pilpres 2024, Muslim AS Luncurkan Kampanye Anti Biden

Biden terancam kehilangan dukungan dari pemilih Muslim AS karena mendukung Israel.


Muslim AS Ancam Tarik Dukungan pada Biden karena pro-Israel, Bisa Kalah dalam Pilpres 2024?

2 hari lalu

Demonstran pro-Palestina yang mengenakan kain putih berbaring di tanah di luar Gedung Putih di Washington, AS, 2 Desember 2023. Orang-orang berkumpul dalam solidaritas setelah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir awal pekan ini. REUTERS/Bonnie Tunai
Muslim AS Ancam Tarik Dukungan pada Biden karena pro-Israel, Bisa Kalah dalam Pilpres 2024?

Pemimpin Muslim Amerika Serikat dari 6 negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam Pilpres 2024, menarik dukungan pada Biden karena pro-Israel.


Gedung Putih Tak Mendukung Pengeboman Israel di Gaza Selatan

3 hari lalu

Asap mengepul di Gaza utara setelah serangan udara Israel, usai gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir, yang terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan, 1 Desember 2023. REUTERS/Amir Cohen
Gedung Putih Tak Mendukung Pengeboman Israel di Gaza Selatan

Amerika Serikat tidak mendukung pengeboman yang dilakukan Israel di Gaza selatan hingga mereka mempertimbangkan kepentingan warga sipil