TEMPO.CO, Jakarta - Filipina meyakinkan akan menjaga hubungan kedekatan dan keakraban dengan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden terpilih Joe Biden. Pernyataan itu disampaikan Juru bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque di tengah masa ketegangan kedua negara setelah berpuluh tahun menjadi sekutu.
“Sekali lagi, kami mengucapkan selamat kepada presiden terpilih dan kami menantikan kesempatan untuk mempererat dan mengakrabkan hubungan dengan pemerintahan Biden,” kata Roque.
Ekspresi Presiden Donald Trump saat mendengarkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara, dalam acara makan malam memperingati Ulang Tahun ke-50 ASEAN di Manila, Filipina, 12 November 2017. .REUTERS/Jonathan Ernst
Baca juga: Duterte Mengancam Akan Tangkap Warga yang Tak Pakai Masker
Hubungan Amerika Serikat – Filipina penuh cobaan sejak Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjadi orang nomor satu di Filipina pada 2016. Duterte melancarkan sejumlah sumpah-serapah kepada Amerika Serikat dan berulang kali mengancam akan menghancurkan kesepakatan bilateral bidang militer.
Di bawah kepemimpinan Duterte, Filipina mengeratkan hubungan dengan Cina dan Rusia, serta secara khususnya membidik mantan mitranya Barack Obama. Duterte pernah mengatakan tidak akan mengunjungi Amerika Serikat, yang disebutnya sebuah negara jelek.
Akan tetapi, Duterte pernah pula berkomentar positif tentang Presiden Trump, meski tetap kritis terhadap kebijakan luar negeri Negeri Abang Sam tersebut.
Analis politik Filipina memproyeksikan pemerintahan Biden akan lebih vocal daripada Trump, terkait isu HAM di Filipina, termasuk kebijakan tembak di tempat pada pengedar narkoba, yang diyakini telah menewaskan ribuan orang.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-philippines-usa/philippines-seesclose-and-friendly-ties-with-biden-administration-idUSKBN29P0YN?il=0