Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Washington DC di Hari Pelantikan Joe Biden, Bak Kota Hantu dan Kamp Militer

image-gnews
Ribuan bendera AS terlihat di halaman National Mall menjelang upacara pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 di Washington DC, Senin, 18 Januari 2021. REUTER/Carlos Barria
Ribuan bendera AS terlihat di halaman National Mall menjelang upacara pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 di Washington DC, Senin, 18 Januari 2021. REUTER/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 dan kerusuhan US Capitol membuat suasana Washington menjelang pelantikan presiden Amerika baru tidak seriuh biasanya. Tidak ada perayaan-perayaan di pinggir jalan, tidak ada hiasan, tidak ada pelancong dari luar Washington untuk melihat presiden baru, Joe Biden, memulai masa pemerintahannya. Steril.

Pemandangan umum itu digantikan oleh kehadiran puluhan ribu personil Garda Nasional. Diseleksi langsung oleh FBI, mereka ditempatkan di berbagai sudut kota Washington dengan konsentrasi terbesar di US Capitol. Maklum, gedung yang dua pekan lalu rusuh diserbu pendukung Donald Trump tersebut akan menjadi lokasi pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika ke-46. Amerika tak ingin peristiwa kerusuhan US Capitol terulang.

"Washington seperti kota hantu, namun diisi oleh tentara. Membuat bergidik, terasa tidak natural," ujar warga Washington, Dana O' Connor, sembari menyisiri pagar-pagar beton yang ditaruh untuk menjaga properti pemerintah seperti Gedung Putih, Selasa, 19 Januari 2021.


Sejumlah anggota Pengawal Nasional Distrik Colombia berjaga di depan gedung Capitol pasca kerusuhan, di Washington, AS, 7 Januari 2021. Dalam kerusuhan yang terjadi pada Rabu (6/1) lalu di gedung Capitol dilaporkan empat orang tewas dan puluhan orang terluka. REUTERS/Jonathan Ernst

Suasananya jelas kontras apabila dibandingkan dengan kondisi menjelang pelantikan mantan Presiden Barack Obama. Di masa pelantikan mantan kompatriot Joe Biden itu, suasananya lebih meriah. Rekor pengunjung pelantikan terbanyak saja masih dipegang olehnya, kurang lebih 1,8 juta orang. Hal itu belum menghitung kondisi di jalanan saat parade digelar.

Sekarang, untuk bisa mengikuti pelantikan Joe Biden, harus diseleksi. Panitia penyelenggara tidak bisa mengizinkan siapapun masuk. Warga lebih disarankan untuk mengikuti pelantikan dari rumah masing-masing. Toh, kata panitia, tidak ada parade dan semua pesta digelar secara virtual. Tidak ada lagi acara nonton bareng di National Mall, yang sekarang ditutup, di mana semua pengunjung akan diberi sampanye gratis.

Di ring 1 lokasi pelantikan, jumlah tamu pun dipangkas banyak. Pada masa pelantikan Presiden Donald Trump, 200 ribu tiket undangan dibagikan untuk mengikuti pengucapan sumpah dari ring 1. Tahun ini, 1000 saja yang disediakan. Alhasil, dikutip dari BBC, kebanyakan tiket lebih banyak diberikan kepada keluarga pejabat.

Minusnya jumlah warga yang bisa mengikuti pelantikan jelas berdampak kepada pendapatan kota Washington. Umumnya, dari satu pelantikan, Washington bisa mencatatkan pendapatan hingga US$107 juta atau setara Rp1,5 triliun.

Secara penampilan, kompleks US Capitol juga jadi terlihat lebih sepi. Panitia penyelenggara sampai menghiasi kawasan National Mall dengan bendera-bendera Amerika kecil agar tetap terkesan festive. Namun, tetap suasananya berbeda apabila dibandingkan dengan kehadiran warga langsung. 

Baca juga: Ini Beda Tema Pelantikan Joe Biden dengan Presiden Amerika Pendahulunya


Gedung Capitol A.S. dipersiapkan untuk upacara pelantikan Presiden terpilih Joe Biden saat ribuan bendera AS ditempatkan di atas tanah halaman National Mall, di Washington, A.S., 18 Januari 2021. Joe Raedle/Pool via REUTERS

"Ini tidak adil. Berani-beraninya mereka (penyerbu US Capitol) merebut kebahagiaan kami. Meski kami pun tak setuju dengan hasil Pilpres Amerika sebelumnya, kami tidak sampai mengancam nyawa orang," ujar Amy Littleton, konsultan politik yang tinggal tak jauh dari lokasi pelantikan namun tidak bisa menghadirinya karena protokol yang berlaku. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walikota Washington, Muriel Bowser, memahami kekecewaan warga Amerika. Kemenangan Joe Biden pada Pilpres Amerika November lalu dianggap banyak warga Amerika sebagai kemenangan besar, oleh karenanya patut dirayakan besar-besaran. Namun, kata Bowser, situasinya tidak memungkinkan dan dia tak punya pilihan selain mengutamakan keamanan.

Jika ada yang perlu disalahkan, Bowser menunjuk para pelaku kerusuhan US Capitol. Mereka lah yang membuat pelantikan tahun ini akan terasa lebih kalem. Ia berkata, pemerintah Amerika khawatir para pelaku yang belum tertangkap, atau mereka yang terinspirasi, kembali melakukan aksi serupa.

"Kami tidak ingin melihat pagar-pagar pembatas dan jelas kami tidak ingin melihat tentara berkeliaran di jalanan. Namun, tahun ini, kita harus mengambil sikap berbeda," ujarnya Ahad kemarin.

Larry Sabato, Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Virginia, menyamakan pelantikan Joe Biden tahun ini sebagai "kamp militer" atau "zona hijau". Bagaimana tidak, di matanya lebih banyak tentara dibanding warga yang hadir untuk merayakan kemenangan Joe Biden.

"Dunia akan melihat Joe Biden disumpah di tengah kamp militer yang nyaris tak berbeda dengan Zona Hijau (Green Zone)," ujar Sabato yang telah mengunjungi semua pelantikan Presiden Amerika baru sejak periode Richard Nixon.

Lucunya, istilah Green Zone memang dipakai oleh Secret Service dalam melabeli kompleks pelantikan Joe Biden hari ini. 

Baca juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

ISTMAN MP | REUTERS | VOX

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden-inauguration-washington/washingtons-inauguration-is-normally-a-ball-now-its-a-ghost-town-with-soldiers-idUSKBN29O186?il=0

https://www.vox.com/policy-and-politics/2021/1/11/22220857/biden-inauguration-plan-security-capitol-trump

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

21 jam lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

2 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

5 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

5 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

6 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

8 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.