TEMPO.CO, Jakarta - Jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika ke-46, Uni Eropa mulai bersiap-siap membangun kerjasama dengannya untuk melawan pandemi COVID-19. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bahwa Amerika di bawah kepemimpinan Joe Biden bisa menjadi pemimpin global dalam memerangi COVID-19, terutama dalam hal vaksinasi.
Borrell menjelaskan, kampanye global untuk vaksinasi COVID-19 membutuhkan figur pemimpin karena apa yang terjadi sekarang masih kurang terkoordinir. Selain mayoritas suplai vaksin masih dikuasai negara-negara kaya, distribusinya pun belum lancar. Jika saja ada figur yang menjadi acuan, Borrell menyakini pelaksanaan vaksinasi akan lebih rapih.
"Tantangan terbesar di dunia tahun ini adalah vaksinasi. Hal ini membutuhkan rasa solidaritas (antar negara), kerjasama, serta berbagai sumber daya...Ini krisis global pertama di mana kepemimpinan Amerika hilang," ujar Borrell, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 19 Januari 2021.
Borrell melanjutkan bahwa Uni Eropa juga berharap Joe Biden memperbaiki hubungan kerjasama trans atlantik yang rusak di era Donald Trump. Sebagaimana diketahui, Donald Trump lebih mengutamakan pendekatan populis America First yang cenderung mengesampingkan peran kerjasama dengan negara-negara tetangga.
Beberapa kerjasama trans atlantik yang diharapkan Borrell kembali adalah perjanjian nuklir dengan Iran (JCPOA) serta kesepakatan iklim yang tercantum dalam 2030 Climate and Energy Framework. Keduanya berhubungan dengan upaya menekan pengayaan nuklir di Iran serta emisi gas rumah kaca hingga 55 persen.
"Setelah periode di mana kepemimpinan dilakukan via tweeting, mungkin kita bisa kembali ke kepemimpinan yang mengandalkan komunikasi, pernyataan sikap, serta menimbang kepentingan dan masalah yang dihadapi pihak lain," ujar Borrell.
Joe Biden, dalam berbagai kesempatan, sudah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki hubungan luar negeri Amerika. Perjanjian nuklir Iran adalah salah satu hal yang ingin ia perbaiki.
Sementara itu, soal COVID-19, Joe Biden belum menyampaikan rencana kebijakan luar negerinya. Sejauh ini ia fokus ke memperbaiki situasi Amerika mulai dari mengucurkan dana ekstra untuk mempercepat produksi-distribusi vaksin COVID-19, mewajibkan penggunaan masker di semua properti federal, hingga mengembalikan Amerika ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di hari pelantikan Joe Biden, Amerika tercatat memiliki 24,6 juta kasus dan 408 ribu kematian akibat COVID-19.
Baca juga: Hari Pertama Menjabat, Joe Biden Akan Batalkan Belasan Kebijakan Donald Trump
ISTMAN MP | REUTERS