TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang hari pelantikannya, Presiden Amerika Terpilih Joe Biden mulai memoles pidato yang akan ia bacakan di US Capitol esok. Dalam prosesnya, ia akan dibantu sejumlah orang mulai dari penasehatnya, Mike Donilon, hingga sejarawan Jon Meacham.
Seperti apa detil pidato Joe Biden nanti jelas belum terungkap. Selain naskahnya masih dipoles dan mengalami sejumlah perubahan, Joe Biden ingin pidatonya terasa fresh ketika dibacakan nanti. Namun menurut sejumlah orang dekatnya, pidato Joe Biden memiliki tema besar tentang persatuan.
"Petunjuknya ada pada tema pidato Joe Biden pada 7 November lalu (Pilpres Amerika), ketika ia meminta warga Amerika memberikan kesempatan satu sama lain (untuk berubah dan memperbaiki diri)," ujar sumber terkait, dikutip dari CNN, Selasa, 19 Januari 2021.
Pada pidato 7 Novembernya, ketika ia dinyatakan menang Pilpres Amerika, Joe Biden meminta warga Amerika untuk berdamai. Ia tidak ingin ada retorika kasar dan ketegangan antar anggota masyarakat lagi. Menurutnya, sudah saatnya warga Amerika mulai saling mendengarkan satu sama lain, tidak memperlakukan mereka yang berbeda pandangan sebagai musuh.
Ketika pidato itu dibacakan Joe Biden, tensi politik di Amerika memang tegang. Inkumben Presiden Amerika Donald Trump mengklaim bahwa dirinya telah dicurangi di pemilu. Alhasil, di kalangan pendukungnya, muncul persepi Joe Biden menang dengan cara kotor dan mereka meminta penghitungan suara dihentikan.
"Untuk menciptakan progress, kita harus berhenti memperlakukan mereka yang berseberangan sebagai musuh. Mereka bukan musuh, mereka adalah warga Amerika juga," ujar Joe Biden menegaskan saat itu.
Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Berkaca pada kerusuhan US Capitol pada Rabu dua pekan lalu, pidato Joe Biden akan tetap terasa relevan jika mengusung tema kesatuan. Tensi politik di Amerika belum sepenuhnya reda. Perpecahan di antara warga masih terjadi di mana para pendukung Trump dikabarkan akan menyerbu Capitol di berbagai negara bagian pada hari pelantikan nanti.
Di Lansing, Michigan, misalnya, pendukung-pendukung Trump berkumpul sambil membawa senapan mesin. Meski mereka terpantau tidak membuat onar, hal itu menggambarkan bahwa polarisasi masih terjadi.
"Misi Joe Biden jelas...Pesan dia tidak akan bergeser dari memulihkan kembali jiwa (demokrasi) dari Amerika," ujar salah satu penasehat Joe Biden.
Jon Favreau, mantan penulis pidato untuk Presiden Barack Obama, berpendapat Joe Biden tidak akan kesulitan dalam membuat pidatonya. Menurutnya, pesan yang harus disampaikan Joe Biden sudah jelas, yaitu memberikan optimisme kepada warga Amerika bahwa tragedi yang ada bisa dilewati dan dampaknya bisa dipulihkan.
"Kita sekarang berada di tengah trauma nasional yang menguji keyakinan kita terhadap Amerika. Orangnya yang seharusnya menolong kita (Donald Trump) malah membuat krisis yang ada kian buruk," ujarnya, optimistis Joe Biden akan lebih baik.
Baca juga: Khawatir Ada Penyusup, FBI Periksa Personil Militer Penjaga Pelantikan Joe Biden
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2021/01/18/politics/inaugural-address-biden/index.html