TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah investigasi dilakukan oleh otoritas Cina setelah tiga sampel es krim terkontaminasi Covid-19. Es krim itu berasal dari perusahaan makanan Tianjin Daqiaodao, yang berlokasi di wilayah utara Tianjin, Cina.
Masih belum diketahui bagaimana virus mematikan tersebut bisa ditemukan di dalam produk tersebut. Namun seorang ahli mengatakan hal ini sebaiknya tidak menyebabkan kepanikan.
Baca juga: Es Krim Vegan Makin Dinikmati di Tengah Pandemi
Ilustrasi es krim. TEMPO/Lazyra Amadea
Es krim tersebut dibuat dari susu yang berasal dari Selandia Baru, sedangkan bubuk whey yang digunakan dibeli dari Ukraina.
“Tampaknya ini berasal dari seseorang (manusia), namun detailnya belum diketahui. Saya rasa ini kejadian yang terjadi sekali saja. Tentu saja kontaminasi seberapa banyaknya itu, tidak dapat diterima dan selalu menyebabkan kekhawatiran,” kata Stephen Griffin, ahli virologis dari Universitas Leeds.
Griffin menduga temuan virus corona pada es krim mungkin karena ada masalah di pabrik dan berdampak pada higienitas di pabrik.
“Kita mungkin tidak perlu panik, kalau-kalau setiap gigit es krim tiba-tiba menjadi terkontaminasi dengan virus corona,” kata Griffin.
Laporan media di Cina mewartakan lebih dari 1.600 pekerja sudah dikarantina dan menjalani tes virus corona. Diduga ada 4.836 kotak es krim sudah terkontaminasi Covid-19 yang diproduksi di sana.
Orang-orang yang membeli berkotak-kotak es krim tersebut didesak untuk mendatangi otoritas kesehatan untuk didata.
Sumber: https://www.mirror.co.uk/news/world-news/ice-cream-tests-positive-covid-23328887