TEMPO.CO, Jakarta - Kota Nangong di Cina merampungkan pembangunan 1.500 kamar untuk karantina pasien positif Covid-19. Pembangunan besar-besaran itu diselesaikan dalam tempo lima hari saja, dimana pembangunan dilakukan setelah sebuah kasus positif Covid-19 yang ditularkan masyarakat lokal terdeteksi.
Diharapkan tambahan 5 ribu kamar lagi selesai pembangunannya pekan depan. Bangsal-bangsal tempat karantina ini menjadi pusat isolasi terbesar yang dibangun disebuah lahan di sebuah pabrik diluar kota Nangong, wilayah utara Cina di Provinsi Hebei.
On January 14, the construction of the first batch of 1300 isolation houses in nangong city, Hebei Province, was completed. The house is equipped with heating equipment, new bedding, toilet and hot water kettle. It is understood that the city plans to build 6 isolation houses, pic.twitter.com/fJInBAZWsu
— - (@ANGELCH85676477) January 15, 2021
Baca juga: Tim WHO Memulai Investigasi Virus Corona di Wuhan
Fasilitas karantina itu terdiri dari gubuk-gubuk kamar, yang total memiliki 1.500 kamar untuk menampung orang-orang yang diduga tertular virus corona yang mematikan. Setiap kamar berukuran 18 m2 yang dilengkapi dengan sebuah ranjang, pemanas elektronik, wastafel dan toilet. WiFi juga tersedia agar pasien Covid-19 tidak jenuh selama berada dalam karantina.
Pembangunan pusat isolasi ini dilakukan pada 10 Januari 2021 setelah seorang warga lokal terdeteksi positif Covid-19 di Kota Nangong. Total 1.500 kamar adalah pembangunan tahap pertama yang ditujukan untuk menangkis wabah. Sedangkan pada pekan depan diharapkan akan ada tambahan kamar baru yang rampung dibangun sehingga total ada 6.500 kamar untuk pasien Covid-19.
Dibagian lain di Shijiazhuang Ibu Kota Provinsi Hebei, Cina, juga sedang dibangun pusat isolasi dengan total 3 ribu kamar. Data sampai Jumat malam, 15 Januari 2021, di Provinsi itu ada 643 kasus positif Covid-19 yang ditularkan antar masyarakat lokal dan dua kasus infeksi virus corona karena pasien tersebut baru pulang dari luar negeri
Kepala Komisi Nasional Kesehatan Cina, Ma Xiawei, pada Sabtu, 16 Januari 2021, mengatakan kasus-kasus kluster virus corona, yang baru-baru ini muncul, sebagian besar karena pelancong yang baru pulang dari luar negeri atau barang-barang impor yang sudah terkontaminasi virus corona.
“Sejak Desember 2020, kluster penularan (virus corona) terjadi di Beijing, Sichuan, Liaoning, Hebei dan Heilongjiang. Umumnya karakteristik dari kasus yang terjadi adalah kasus impor, yang berasal dari luar negeri yang disebabkan oleh para pelancong dari luar Cina atau rantai barang-barang impor yang sudah terkontaminasi,” kata Ma.
Sumber: https://www.rt.com/news/512731-china-coronavirus-ward-construction/