Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Palestina Akan Gelar Pemilu Setelah Vakum 15 Tahun

image-gnews
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerahkan keputusan pemilihan kepada Ketua Komite Pemilihan Pusat Palestina Hana Naser di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 15 Januari 2021. [Kantor Presiden Palestina (PPO) / Handout via REUTERS]
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerahkan keputusan pemilihan kepada Ketua Komite Pemilihan Pusat Palestina Hana Naser di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 15 Januari 2021. [Kantor Presiden Palestina (PPO) / Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pemilihan parlemen dan presiden pada Jumat setelah vakum selama 15 tahun, dalam upaya untuk menghapus perpecahan internal yang sudah berlangsung lama.

Langkah tersebut secara luas dilihat sebagai tanggapan atas kritik terhadap legitimasi demokrasi lembaga politik Palestina, termasuk kepresidenan Abbas.

Rencana pemilu Palestina juga terjadi beberapa hari sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden, dan Palestina ingin mengatur ulang hubungan setelah mereka mencapai titik terendah di bawah Presiden Donald Trump.

Dikutip dari Reuters, 16 Januari 2021, menurut keputusan yang dikeluarkan oleh kantor Abbas, Otoritas Palestina (PA), yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, akan mengadakan pemilihan legislatif pada 22 Mei dan pemungutan suara presiden pada 31 Juli.

"Presiden menginstruksikan komisi pemilihan dan semua aparat negara untuk meluncurkan proses pemilihan demokratis di semua kota di tanah air," kata dekrit itu, mengacu pada Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur.

Faksi Palestina telah memperbarui upaya rekonsiliasi untuk mencoba dan menghadirkan front persatuan sejak Israel mencapai perjanjian diplomatik tahun lalu dengan empat negara Arab.

Kesepakatan itu membuat kecewa warga Palestina dan membuat mereka semakin terisolasi.

Ekspresi Pemimpin tertinggi kelompok Hamas Palestina, Ismail Haniyeh saat diarak ketika berkunjung ke Lebanon, 6 September 2020. Setibanya di Lebanon, Ismail Haniyeh disambut para pendukungnya hingga digendong dan diarak. REUTERS/Aziz Taher

Hamas, kelompok militan Islam yang merupakan saingan dalam negeri utama Abbas, menyambut baik pengumuman tersebut.

"Kami telah bekerja dalam beberapa bulan terakhir untuk menyelesaikan semua hambatan sehingga kami dapat mencapai hari ini," kata pernyataan Hamas.

Hamas menyerukan pemilihan umum yang adil, di mana para pemilih dapat mengekspresikan keinginan mereka tanpa batasan atau tekanan.

Pemungutan suara parlemen terakhir Palestina pada 2006 menghasilkan kemenangan mengejutkan untuk Hamas, menciptakan keretakan yang semakin dalam ketika Hamas merebut kendali militer di Gaza pada 2007.

Abbas telah menjanjikan pemilihan beberapa kali sejak masa jabatan empat tahunnya yang seharusnya berakhir pada tahun 2009. Namun, upaya berulang kali untuk mengadakan pemilu presiden dan parlemen telah gagal, sebagian besar karena ketidakmampuan Fatah dan Hamas untuk menyetujui persyaratan, Times of Israel melaporkan.

Pemilihan presiden terakhir kali diadakan setelah pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat meninggal pada 2004. Pemilihan presiden terakhir diadakan pada tanggal 9 Januari 2005, yang berakhir dengan kemenangan Abbas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Palestina Memerdekakan Diri Jika Israel Mencaplok Tepi Barat

Jajak pendapat terbaru menunjukkan persaingan yang ketat. Pada Desember 2020, Palestinian Center for Policy and Survey Research menemukan bahwa 38% akan memilih Fatah dalam pemilihan parlemen, dan 34% untuk Hamas.

Namun diprediksi Hamas akan memiliki keunggulan dalam pemilihan presiden, dengan 50% lebih memilih pemimpin Hamas Ismail Haniyyeh dan 43% Abbas.

Meskipun Abbas memenangkan pemilihan presiden terakhir pada tahun 2005, Hamas tidak mencalonkan diri melawannya.

Hamas menghentikan boikotnya terhadap proses politik pada tahun berikutnya, menjalankan kampanye parlementer yang terorganisir dengan baik di bawah panji "Perubahan dan Reformasi", dan mengalahkan faksi Fatah yang dominan sampai sekarang yang secara luas dilihat sebagai korup, nepotis, tidak tersentuh, dan terpecah belah.

Masih belum jelas bagaimana Abbas akan mengatasi kesulitan logistik dalam menyelenggarakan pemilu di tiga wilayah, masing-masing di bawah kendali yang berbeda.

Israel merebut Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaploknya dalam suatu tindakan yang belum mendapat pengakuan internasional. Israel menganggap semua wilayah Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina ingin menjadikan timur Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan.

Israel melarang aktivitas resmi apa pun di Yerusalem oleh Otoritas Palestina, dengan mengatakan itu melanggar kesepakatan perdamaian sementara tahun 1990-an.

REUTERS | TIMES OF ISRAEL

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-palestinians-election/palestinians-announce-first-elections-in-15-years-on-eve-of-biden-era-idUSKBN29K2C9

https://www.timesofisrael.com/abbas-issues-decree-ordering-palestinian-elections-for-first-time-in-14-years/

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Berupaya Pulangkan Jasad Aktivis HAM yang Dibunuh Israel

1 jam lalu

Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis hak asasi manusia Turki-Amerika yang dibunuh oleh IOF di Nablus, 6 September 2024. Sosial Media
Turki Berupaya Pulangkan Jasad Aktivis HAM yang Dibunuh Israel

Turki berupaya memfasilitasi pemulangan jenazah Aysenur Ezgi Eygi, aktivis HAM Turki-Amerika Serikat yang dibunuh tentara Israel di Tepi Barat


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

2 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


4 Tewas dan 20 Terluka setelah Israel Bombardir Pengungsian di Gaza

10 jam lalu

Guru Palestina Israa Abu Mustafa, yang mendirikan tenda kelas di atas reruntuhan rumahnya di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 4 September 2024. REUTERS/Hatem Khaled
4 Tewas dan 20 Terluka setelah Israel Bombardir Pengungsian di Gaza

Empat warga Palestina tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Amr Ibn Al-As di Gaza utara


Serangan Udara Israel Menewaskan 61 Warga Gaza dalam 48 Jam

14 jam lalu

Serangan udara Israel menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di tengah konflik Israel-Hamas di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 20 Juli 2024. REUTERS/Omar Naaman
Serangan Udara Israel Menewaskan 61 Warga Gaza dalam 48 Jam

Setidaknya 61 warga Gaza tewas dalam serangan 48 jam oleh militer Israel pada Sabtu 7 September 2024.


Israel Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina di Penjara, Hamas Sebut Sadis

1 hari lalu

Rekaman video yang menunjukkan tentara pendudukan Israel mempermalukan tahanan Palestina di Penjara Megiddo. Sosial media
Israel Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina di Penjara, Hamas Sebut Sadis

Israel tidak berhenti menyiksa, mengintimidasi, dan mempermalukan para tahanan Palestina meski dikecam dunia.


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


27 Warga Gaza Tewas Kena Serangan Militer Israel di Tengah Kampanye Bebas Polio

1 hari lalu

Warga Palestina memeriksa reruntuhan bangunan sekolah untuk mencari para korban setelah terkena serangan Israeldi tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024.  Sekolah tersebut yang menjadi tempat penampungan warga Palestina terlantar akibat perang. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
27 Warga Gaza Tewas Kena Serangan Militer Israel di Tengah Kampanye Bebas Polio

Tim medis di Gaza mengungkap serangan militer Israel di sepanjang Jalur Gaza menewaskan setidaknya 27 warga Palestina


Di tengah-tengah Perang, Palestina Luncurkan Inisiatif E-learning untuk Siswa di Gaza

1 hari lalu

Siswa Palestina menghadiri kelas di tenda yang didirikan di atas reruntuhan rumah guru Israa Abu Mustafa di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 4 September 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Di tengah-tengah Perang, Palestina Luncurkan Inisiatif E-learning untuk Siswa di Gaza

Kementerian Pendidikan Palestina meluncurkan sebuah inisiatif e-learning yang bertujuan untuk mendaftarkan para siswa di Gaza.


Kejutan Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih Korea Selatan Hadapi Cemoohan Usai Ditahan Imbang Palestina

2 hari lalu

World Cup - AFC Qualifiers - Group B - South Korea v Palestine - Seoul World Cup Stadium, Seoul, South Korea - September 5, 2024 South Korea coach Hong Myung-bo before the match REUTERS/Kim Soo-Hyeon.
Kejutan Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pelatih Korea Selatan Hadapi Cemoohan Usai Ditahan Imbang Palestina

Pelatih Korea Selatan Hong Myung-bo sadar betul cemoohan yang datang saat timnya bermain imbang 0-0 melawan Palestina di kualifikasi Piala Dunia 2026.


Yordania: Setiap Upaya Israel Usir Warga Palestina ke Wilayah Kami adalah Deklarasi Perang

2 hari lalu

Seorang warga berdiri di dekat kendaraan yang hancur akibat serangan pemukim Israel di desa Jeit, dekat Qalqilya di Tepi Barat yang diduduki Israel 16 Agustus 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Yordania: Setiap Upaya Israel Usir Warga Palestina ke Wilayah Kami adalah Deklarasi Perang

Yordania menyiapkan berkas hukum mengenai serangan Israel ke tempat-tempat suci di wilayah pendudukan Yerusalem