TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Federal Amerika, FBI, telah menangkap pembawa bendera konfederasi dalam kerusuhan US Capitol, Kamis, 14 Januari 2021. Pembawa bendera tersebut diketahui bernama Kevin Seefried. Adapun ia tidak ditangkap sendirian, tetapi juga bersama putranya, Hunter Seefried, yang ikut menyerbu US Capitol pada Rabu pekan lalu. Keduanya ditangkap di Delaware yang merupakan kota asal Presiden Amerika Terpilih Joe Biden.
Atas aksinya di kerusuhan US Capitol, Kevin Seefried dan putranya telah dijerat dengan pasal berlapis. Mereka dianggap masuk ke properti pemerintah tanpa izin, merusak properti milik pemerintah, serta tindakan tidak pantas. Perihal apa ancaman hukuman yang akan mereka hadapi, hal itu belum diketahui.
Dikutip dari CNN, identitas Seefried dan anaknya berhasil diketahui berkat kesalahan mereka sendiri. Hunter dilaporkan membanggakan dirinya ikut menyerbu US Capitol di hadapan teman-temannya tanpa menyadari bahwa salah satu dari mereka kemudian mengadukannya ke Kepolisian.
Sebagai catatan, bendera konfederasi yang mereka bawa ketika menyerbu gedung US kerap dikatakan sebagai simbol kolonialisme dan rasisme. Pada masa Perang Sipil Amerika (1861-1865), bendera itu dipakai sebagai sumber perbudakan di bagian selatan Amerika. Seperti yang diketahui, kebanyakan budak Amerika kala itu adalah warga keturunan Afrika.
Per berita ini ditulis, kurang lebih sudah ada 170 kasus terkait kerusuhan US Capitol yang ditangani. Dari angka tersebut, sebanyak 70 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Seperti Kevin dan Hunter, mereka dijerat dengan berbagai pasal.
Baca Juga:
Pengacara Amerika untuk Distrik Washington, Michael Sherwin, berkata bahwa penetapan 70 orang sebagai tersangka tersebut baru awalnya saja. Ia menjamin angka itu akan terus bertambah seiring dengan makin banyaknya figur-figur penyerbu US Capitol yang berhasil diidentifikasi oleh FBI. Mayoritas dari mereka adalah pendukung inkumben Presiden Amerika Donald Trump.
Menurut laporan Al Jazeera, FBI dan satgas yang menginvestigasi kerusuhan US Capitol memperlakukan bagian dalam maupun luar gedung sebagai TKP. Dan, mereka telah membangun komunikasi dengan aparat-aparat negara bagian Amerika untuk menjerat mereka yang berasal dari luar Washington DC.
Baca juga: 70 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Kerusuhan US Capitol
ISTMAN MP | CNN