Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anwar Ibrahim Ingin Banding Agar Status Darurat Nasional Dicabut

image-gnews
Anwar Ibrahim. REUTERS/Lim Huey Teng
Anwar Ibrahim. REUTERS/Lim Huey Teng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua oposisi Malaysia Anwar Ibrahim pada Kamis, 14 Januari 2021 mengumumkan akan mengajukan sebuah permohonan banding kepada Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah, agar mengakhiri status darurat nasional, yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran wabah virus corona. Anwar menuding pemberlakuan status darurat nasional sebagai upaya Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mempertahankan kekuasaannya.   

Dalam sepucuk surat yang dilayangkan ke anggota parlemen federal, Anwar meminta dukungan untuk langkah yang akan dilakukannya. Anwar menuding status darurat nasional adalah taktik Perdana Menteri Muhyiddin untuk mengendalikan kekuasaan yang saat ini sedang goyang.

Baca juga: Malaysia Darurat COVID-19, Muhyiddin Yassin Pastikan Tak Ada Kegiatan Parlemen

Orang-orang antre untuk membayar di supermarket, sehari sebelum pemberlakuan situasi darurat di tengah wabah penyakit virus corona di Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Januari 2021. REUTERS / Lim Huey Teng

Sebelumnya pada Selasa, 12 Januari 2021, Raja al-Sultan Abdullah memberlakukan status darurat nasional demi menghentikan penyebaran virus corona. Raja Malaysia juga memutuskan membekukan parlemen sementara.     

“Perdana Menteri lebih fokus pada upaya untuk mempertahankan kekuasaans,” kata Anwar dalam suratnya, yang diperlihatkan pula ke media.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kantor Perdana Menteri Malaysia belum mau mengomentari sikap Anwar tersebut. Anwar berharap Raja al-Sultan Abdullah mau mengevaluasi kebijakannya untuk membatalkan status darurat nasional dan mengizinkan parlemen Malaysia bersidang pada 31 Januari 2021 untuk mendiskusikan deklarasi darurat, pandemi virus corona di Malaysia dan memastikan perekonomian negara tidak runtuh.   

Ini adalah untuk pertama kalinya Malaysia memberlakukan status darurat nasional dalam 50 tahun terakhir. Ini juga untuk kedua kalinya parlemen Malaysia dibekukan sementara sejak negara itu merdeka dari penjajahan Inggris pada 1957.   

Status darurat nasional bisa berlaku sampai 1 Agustus 2021. Dengan kondisi ini, maka masyarakat Malaysia dilarang melakukan perjalanan yang tidak mendesak. Penyebaran virus corona juga membuat Ibu Kota Kuala Lumpur serta lima negara bagian di Malaysia berstatus lockdown.

  

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-malaysia-politics/malaysias-opposition-leader-to-seek-kings-assent-to-end-state-of-emergency-idUSKBN29J0ZW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Kemendikbud diminta bentuk tim khusus untuk menangani kasus pencatutan nama dosen Malaysia dan jurnal predator.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

4 hari lalu

Sejumlah Mahasiswa dan Alumni membagikan seleberan bertuliskan
Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

Beredar kabar Dekan FEB Universitas Nasional (Unas) dituding mencatut sejumlah nama akademisi Malaysia di publikasi ilmiahnya


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

4 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

5 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

7 hari lalu

Durian Musang King. Istimewa
Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

Setelah dicegat, penyanyi beserta kru keluar bandara dan menghabiskan durian itu sebelum terbang.


Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

8 hari lalu

Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.


Pemberian THR Jadi Ciri Khas di Indonesia, Bagaimana dengan Negara Lain?

8 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Pexels
Pemberian THR Jadi Ciri Khas di Indonesia, Bagaimana dengan Negara Lain?

Pemberian THR juga terjadi di Malaysia, Yunani, dan Ameriksa Serikat. Bedanya, di dua negara yang terakhir diberikan menjelang Natal dan Paskah.


Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

11 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Kiri) memberikan sambutan dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Belum Sah Jadi Presiden, Prabowo Sudah Safari Ke Luar Negeri Bertemu Xi Jinping Hingga Anwar Ibrahim

Prabowo yang diumumkan sebagai Presiden terpilih sudah bertemu dengan sejumlah petinggi negara mulai dari Xi Jinping hingga Anwar Ibrahim.


Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

11 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

Ditresnarkoba Polda Sulteng menggagalkan narkotika jenis sabu sebanyak 25 kilogram yang hendak dibawa ke Kab. Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.