TEMPO.CO, Jakarta - Raja Philippe dari Belgia menyampaikan duka cita dan simpati kepada Pemerintah dan masyarakat Indonesia atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang terjadi Sabtu, 9 Januari 2021.
Dalam kesempatan penyerahan Surat Kepercayaan (letters of credentials) kepada Raja Philippe pada Rabu, 13 Januari 2021, Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi, menjelaskan black box telah ditemukan untuk diinvestigasi lebih lanjut agar bisa diketahui penyebab kecelakaan.
Anggota KNKT memeriksa bagian mesin turbin pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Terminal JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 13 Januari 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2020. Pesawat tipe Boeing 737-500 itu, lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng untuk menuju Bandara Supadio, Pontianak pada pukul 14.36 WIB. Pesawat hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas.
Pesawat naas tersebut dipastikan jatuh di perairan sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berjanji memberikan laporan analisa awal kepada masyarakat selambat-lambatnya 30 hari sejak kecelakaan terjadi. Sebab data yang beredar di media sosial saat ini belum dapat divalidasi. KNKT pun meyakinkan akan memberikan pernyataan berdasarkan hasil pemeriksaan kotak hitam atau black box.