TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang terus memburuk membuat rumah sakit di Inggris kewalahan. Tidak hanya ruang pasien, ruang jenazah pun mulai penuh. Untuk mengantisipasi skenario di mana rumah sakit tak lagi bisa menampung jenazah, Inggris mendirikan ruang jenazah sementara di sejumlah area.
Salah satunya dibangun di Surrey yang berlokasi di selatan London. Di rumah sakit setempat, jumlah korban meninggal akibat COVID-19 sudah melewati 600 orang, lebih dari kapasitas ruang jenazah yang tersedia.
"Agar tidak menempatkan pasien yang wafat di bangsal rumah sakit atau bahkan di koridor, ketika ruang jenazah kepenuhan, mereka (aparat) memberi tahu ruang jenazah sementara bisa digunakan," ujar juru bicara Surrey Resilience Forum, yang membantu penanganan pandemi COVID-19, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 13 Januari 2021.
Per berita ini ditulis, ruang jenazah sementara di Surrey sudah mulai terisi. Di ruang jenazah yang berlokasi di Headly Court, misalnya, sudah ada 170 jenazah disimpan di sana untuk dikebumikan di kemudian hari. Total, untuk keseluruhan ruang jenazah yang tersedia di Surrey, masih ada ruang untuk 845 jenazah.
Juru bicara Surrey Resilience Forum berharap pandemi yang terjadi bisa segera mereda. Ia khawatir penambahan jumlah korban kian tak terkendali. Sebab, kata ia, pertumbuhan kali ini saja sudah lebih buruk dibanding kuartal kedua tahun lalu.
"Selama 12 pekan, dari April hingga Juni tahun lalu, kami berurusan dengan 700 jenazah. Tiga pekan terakhir, kami berurusan dengan 330 jenazah," ujarnya membandingkan.
Di luar Surrey, fasilitas serupa juga dibangun pada sejumlah titik di London dan Kent. Keduanya berada di selatan Inggris. Seperti yang diberitakan sebelumnya, wilayah selatan Inggris menjadi titik di mana varian baru COVID-19 teridentifikasi. Varian baru itu disebut 70 persen lebih cepat menyebar.
Secara keseluruhan, Inggris telah mencatatkan 3,1 juta kasus dan 83 ribu korban meninggal akibat COVID-19. Catatan itu adalah yang terburuk untuk negara yang berada di benua Eropa.
ISTMAN MP | REUTERS