TEMPO.CO, Jakarta - Israel akan mendaftarkan anak-anak di atas usia 12 tahun dalam kelompok yang menerima vaksin Covid-19 dalam dua bulan ke depan jika penelitian menunjukkan vaksin ini aman, kata seorang pejabat kesehatan Israel pada Selasa.
Israel sukses melakukan vaksinasi dan memimpin vaksinasi global, lebih cepat dibanding negara lain. Israel bertujuan untuk memberikan satu atau kedua suntikan kepada 5 juta dari 9 juta warganya dan membuka kembali ekonomi, pada pertengahan Maret.
Lansia Israel dan orang dewasa dengan kondisi medis, atau mereka yang bekerja di sektor berisiko tinggi, telah diberi prioritas mendapat vaksin awal. Tetapi para pejabat Israel telah mengatur pengiriman vaksin yang lebih teratur, sehingga kategori kelayakan penerima vaksin telah diperluas.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersiap disuntik vaksin Covid-19 di Sheba Medical Center, Ramat Gan, Israel, 19 Desember 2020. Vaksin yang disuntikkan pada Netanyahu merupakan vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech. REUTERS/Amir Cohen/Pool
Sekitar 7,75% populasi Israel berusia antara 12 dan 16 tahun, menurut data Biro Pusat Statistik.
Nachman Ash, koordinator nasional Israel untuk tanggapan pandemi, memperkirakan bahwa penelitian farmakologis akan menetapkan ambang usia minimum untuk vaksin dapat diturunkan dengan aman dari 16 menjadi 12, dan persetujuan FDA untuk penggunaan semacam itu dijamin, pada Maret.
"Fakta bahwa anak-anak di bawah usia 16 tahun belum divaksinasi tentu meresahkan, dalam hal kemampuan untuk mencapai kekebalan kelompok," katanya kepada radio 103 FM.
"Saya rasa, dalam satu atau dua bulan lagi, akan ada kelompok lain, anak-anak yang berusia 12 tahun ke atas, yang dapat kami vaksinasi," kata Nachman Ash.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-israel/israel-expects-to-start-vaccinating-children-by-march-virus-chief-says-idUSKBN29H16G?il=0