TEMPO.CO, - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden memilih mantan diplomat karier, William Joseph Burns, sebagai direktur CIA.
"Bill Burns adalah seorang diplomat teladan dengan pengalaman puluhan tahun di panggung dunia menjaga rakyat kami dan negara kami aman dan terlindungi,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, Selasa, 12 Januari 2021.
Mengutip dari Reuters, Burns merupakan mantan duta besar untuk Moskow dari 2005-2008. Ia menguasai bahasa Arab dan Rusia. Ia terlibat dalam pembicaraan rahasia yang membuka jalan menuju kesepakatan nuklir Iran 2015 di bawah mantan Presiden Barack Obama.
Pemilihan Burns dinilai sejalan dengan semangat Joe Biden menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang ditinggalkan oleh Presiden Republik Donald Trump. Selain itu penunjukan ini untuk menekan Rusia atas dugaan serangan dunia maya terhadap badan-badan pemerintah AS tahun lalu.
Burns juga akan mengepalai sebuah badan yang menasihati Biden tentang di mana dia dapat bekerja sama dengan Cina dan di mana harus menghadapi kekuatan dunia yang meningkat.
Sebelum resmi menjabat, Burns harus mendapat persetujuan oleh Senat AS. Di masa lalu, Burns diloloskan oleh Senat untuk lima tugasnya selama 33 tahun seperti mengepalai divisi Timur Tengah Departemen Luar Negeri selama invasi AS tahun 2003 ke Irak tanpa banyak kontroversi pribadi.
Demokrat yang akan memimpin komite intelijen Kongres di Kongres yang baru menyambut baik pencalonan Burns. "Sebagai diplomat karir di bawah presiden Demokrat dan Republik, dia telah membuktikan dirinya sebagai pegawai publik yang cerdas dan teruji yang bebas dari campur tangan politik," kata ketua komite intelijen Senat Mark Warner.
Namun, sumber kongres mengatakan Burns kemungkinan akan menghadapi pertanyaan tentang program nuklir Iran dan serangan terhadap fasilitas AS di Benghazi, Libya, di mana dua diplomat Amerika dan dua kontraktor CIA tewas pada 2012. Burns adalah seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri pada saat itu.
Biden membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memutuskan pilihan CIA. Salah satu kandidat awal, mantan wakil direktur CIA, Michael Morell, menghadapi tentangan karena mendukung penggunaan serangan pesawat tak berawak dan penyiksaan setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
REUTERS
https://www.reuters.com/article/idUSKBN29G17M?il=0