TEMPO.CO, Jakarta - Andi Rachmianto, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler (Protkons) Kementerian Luar Negeri RI, meyakinkan isu ABK yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan di Cina akan dibahas saat Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, pada Selasa, 12 Januari 2021 di Jakarta.
“Direktur Perlindungan WNI dan BHI sudah menyiapkan butir-butir pertanyaan terkait masalah ABK. Saya yakin masalah ini akan diangkat saat pertemuan menlu (Retno) dan Wang Yi. Tugas kita dalam berhadapan dengan Menlu Wang Yi bahwa ABK ini isu penting bagi Indonesia dan akan terus kita angkat,” kata Andi, Senin, 11 Januari 2021.
Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Long Xing 629 tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 8 Mei 2020. Sebanyak 14 WNI ABK yang diduga mengalami eksploitasi di kapal berbendera China tersebut tiba di Indonesia dan akan menjalani karantina kesehatan di asrama milik Kementerian Sosial. ANTARA FOTO/Hasnugara
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu Kementerian Luar Negeri RI telah melakukan pertemuan dengan Dirjen Kekonsuleran Cina di Jakarta untuk membahas sejumlah MoU terkait kunjungan kenegaraan Menlu Wang ke Jakarta.
Pada Juni 2020 lalu, Indonesia digegerkan oleh kematian dua ABK Reynalfi dan Andri Juniansyah, diduga telah disiksa di kapal Cina Lu Qian Yua Yu 901. Informasi ini dilaporkan oleh Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia. Sebelumnya sudah muncul sejumlah kasus kekerasan terhadap ABK WNI di kapal-kapal pencari ikan asal Cina.
Wang yang juga anggota Dewan Negara Cin, dijadwalkan bertemu dengan Menlu Retno dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada 12 Januari 2021.
Kantor berita Antara di Beijing melaporkan, Wang juga akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo pada 13 Januari, sebelum melanjutkan ke Brunei Darussalam dan Filipina.
Wang sebelumnya berencana mengunjungi Indonesia menjelang peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Cina pada April 2020, namun tertunda karena pandemi virus corona.