TEMPO.CO, Jakarta - Iran meminta Korea Selatan agar jangan mempolitisasi penyitaan kapal tanker asal Negeri Gingseng itu oleh Garda Revolusi Iran di wilayah Teluk. Media di Iran mewartakan Seoul diminta untuk mencairkan uang Iran sebesar USD 7 miliar (Rp99 triliun), yang dibekukan karena sanksi dari Amerika Serikat.
Sebelumnya pada Minggu, 10 Januari 2021, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jong-kun tiba di Tehran untuk melakukan pembicaraan soal pembebasan kapal tanker berbendera Korea Selatan MT Hankuk Chemi. Kapal itu disita Iran pada Senin, 4 Januari 2021 di dekat selat Hormuz.
Kapal tanker berbendera Korea Selatan, Hankuk Chemi yang disita oleh Iran, terlihat di Teluk, Iran, Senin, 4 Januari 2021. Menurut Deplu Korea Selatan, tanker itu ditahan di kota pelabuhan Bandar Abbas. IRGC/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan pda Choi bahwa Seoul harusnya bisa menahan diri dengan tidak mempolitisasi isu ini dan melakukan propaganda. Seoul juga harusnya mengizinkan dilakukan proses hukum dalam memproses masalah ini.
Pada Selasa, 5 Januari 2021, juru bicara Pemerintah Iran mengatakan kapal MT Hankuk Chemi disita berdasarkan putusan pengadilan Iran atas tuduhan pencemaran lingkungan. Iran membantah tuduhan penyitaan kapal tanker tersebut dan ke-20 awak kapal adalah tindakan penyanderaan. Sebaliknya, Seoul yang menahan uang Iran.
Kapal tanker berbendera Korea Selatan, Hankuk Chemi yang disita oleh Iran, terlihat di Teluk, Iran, Senin, 4 Januari 2021. Kapal itu dilaporkan membawa 7.200 ton etanol, dan sejumlah awak, yang di antaranya WNI. IRGC/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Taikun Shipping Co. Ltd, operator kapal tanker MT Hankuk Chemi, yang berada di Kota Busan mengatakan sebelum penyitaan tidak ada indikasi bahwa otoritas Iran sedang melakukan upaya pembuktian adanya dugaan pelanggaran terhadap aturan lingkungan.
“Selama 2,5 tahun, bank-bank di Korea Selatan telah membekukan uang Iran. Ini tidak bisa diterima. Dalam pandangan kami, ini lebih karena kurangnya kemauan politik dari Seoul untuk menyelesaikan masalah ini, ketimbang sanksi Amerika Serikat,” demikian pemberitaan kantor berita Fars, mengutip ucapan Araqchi.
Amerika Serikat memberlakukan sanksi kepada Iran pada 2018 setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik diri dari kesepatan nuklir Iran 2015, yang diikuti pula oleh enam negara kekuatan dunia. Kesepakatan itu untuk mengekang pengembangan nuklir Iran dan imbalannya sanksi-sanksi Tehran dicabut.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-iran-tanker/iran-tells-south-korea-not-to-politicise-seized-vessel-demands-release-of-funds-idUSKBN29F0LF