TEMPO.CO, Jakarta - Badai salju di Ibu Kota Madrid, Spanyol, telah menewaskan empat orang, melumpuhkan lalu-lintas dan membuat Madrid diselimuti salju pada Sabtu, 9 Januari 2020. Salju yang tebal bahkan membuat orang-orang bermain ski di sana.
Korban tewas dalam badai salju ini adalah pasangan laki-laki dan perempuan. Mereka tewas dalam mobil yang mereka kemudikan setelah air sungai dekat Malaga meluap. Dua korban lainnya adalah gelandangan atau tuna wisma yang meninggal membeku di Ibu Kota Madrid dan Calatayud, Spanyol.
Badai salju di Madrid Spanyol menewaskan empat orang, melumpuhkan lalu-lintas. REUTERS
Prakiraan cuaca memperingatkan pada pekan depan cuaca mungkin akan memburuk pada pekan depan setelah badai Filomena membawa hujan salju terberat dalam beberapa dekade terakhir ke wilayah tengah Spanyol.
Di wilayah Madrid, tim penyelamat telah memberikan upaya pertolongan pada 1.500 orang yang terjebak di dalam mobil. Sementara di area Gran Via yang biasanya penuh kemacetan, dijadikan area untuk bermain salju, saling lempar bola dan bermain ski.
“Kami belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” kata Marcos, 30 tahun, warga Madrid.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, memperingatkan agar pemerintah ekstra hati-hati dalam menghadapi perubahan cuaca dalam beberapa jam ke depan. Sedangkan Julian Morcillo dari Badan Meteorologi Spanyol mengatakan suhu mungkin bakal turun hingga minus 10 derajat celcius pada pekan depan.
Salju turun setebal 20 – 30 cm di Ibu Kota Madrid. Ini adalah hujan salju terberat sejak 1971. Pada Jumat malam, 8 Januari 2021, bandara Barajas di Madrid, ditutup. Total secara nasional ada lebih dari 650 jalan yang ditutup.
“Tidak ada jalan keluar,” kata Christopher, warga negara Norwegia yang tinggal di Spanyol, yang terjebak di dalam mobilnya di sebuah jalan saat dia mencoba mengejar penerbangan ke Chile.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-spain-weather-snow/spaniards-ski-through-madrid-as-snow-storm-kills-four-idUSKBN29E0B1