TEMPO.CO, Jakarta - Keterangan baru terungkap soal apa yang dilakukan Presiden Amerika Donald Trump ketika kerusuhan US Capitol terjadi. Menurut keterangan Senator Republikan Mike Lee, Donald Trump malah sibuk menelepon para anggota Senat untuk membujuk mereka menunda pengesahan hasil Pilpres Amerika. Lucunya, prioritas Donald Trump itu terungkap karena insiden salah sambung.
"Telepon dari Donald Trump sejatinya ditujukan kepada Senator Tommy Tuberville, bukan kepada Mike Lee," ujar juru bicara Mike Lee, dikutip dari CNN, Sabtu, 9 Januari 2021.
Tuberville adalah salah satu pendukung Donald Trump. Ia termasuk satu dari enam senator Republikan yang menolak pengesahan hasil Pilpres Amerika di Arizona.
Juru bicara Mike Lee melanjutkan, Donald Trump menelepon sekitar pukul 2 siang waktu setempat. Saat itu, situasinya genting karena para pendukung Trump sudah menjebol US Capitol. Para anggota Senat dan Wakil Presiden Mike Pence, di sisi lain, tengah diungsikan ke ruang aman.
Ketika Lee mengangkat telepon, kata juru bicaranya, Donald Trump sempat berbicara sebentar dengannya. Namun, setelah beberapa saat, Lee menyadari yang dicari Donald Trump sebenarnya Tuberville. Ia pun mulai mencari koleganya itu, memberitahunya bahwa Donald Trump menelepon.
Menurut seoarang pejabat Pemerintah Amerika, yang enggan disebutkan namanya, Donald Trump berbicara dengan Tuberville selama 10 menit. Pesannya jelas, memintanya untuk mendorong penolakan pengesahan hasil Pilpres Amerika yang memenangkan Joe Biden. Namun, telepon tersebut terputus di tengah jalan karena proses evakuasi tengah berjalan.
Lima jam setelah itu, pihak Donald Trump kembali menghubungi. Lagi-lagi panggilan ditujukan ke Tuberville namun telepon Lee yang dikontak. Lee tidak mengangkat telepon dan penelepon akhirnya hanya meninggalkan pesan suara. Belakangan, terungkap bahwa yang melakukan panggilan adalah pengacara Donald Trump Rudy Giuliani.
"Senator Tuberville, ini Rudy Giuliani, pengacara Presiden Donald Trump...Saya menelepon untuk mendiskusikan bagaimana mereka (Demokrat) mencoba mempercepat pertemuan hari ini. Tolong ulur waktu."
"Saya tahu mereka berupaya menyelesaikannya pada pukul 8 malam. Strategi yang bisa kita lakukan adalah menolak hasil di sejumlah negara bagian dan nyatakan protes sehingga kita bisa mendapat ekstra waktu hingga esok," ujar Giuliani menambahkan, berdasarkan transkrip yang beredar, dikutip dari CNN.
Tuberville tidak menyadarari pihak Donald Trump mencoba mengontaknya lagi. Dan, tak lama setelah itu, Donald Trump mengakui Joe Biden lah pemenang Pilpres Amerika dan administrasi akan berganti.
Per berita ini ditulis, tekanan terhadap Donald Trump bertambah dengan pemblokiran akun di Twitter, ancaman pemakzulan, dan ancaman diperkarakan atas kerusuhan US Capitol.
ISTMAN MP | CNN