TEMPO.CO, Jakarta - Investigator federal (jaksa) memburu semua aktor yang terlibat dalam kerusuhan US Capitol Rabu kemarin. Bahkan, dikutip dari CNN, Presiden Amerika Donald Trump termasuk yang ditelusuri kelibatannya karena kerusuhan US Capitol terjadi akibat ulah pendukungnya. Sejauh ini, baru 15 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami mencari semua aktor yang terlibat (dalam kerusuhan US Capitol). Dan, apabila bukti yang ada mendukung, maka mereka akan dijadikan tersangka," ujar Pengacara Negara Amerika, Michael Sherwin, dikutip dari CNN, Jumat, 8 Januari 2021.
Sejak kerusuhan US Capitol terjadi pada Rabu lalu, aparat penegak hukum berkomitmen untuk memperkarakan siapapun yang terlibat dalam peristiwa itu. Bagaimana tidak, sebanyak lima orang tewas dalam peristiwa yang niatannya menggagalkan pengesahan hasil Pilpres Amerika tersebut. Selain itu, sejumlah properti milik negara antara rusak berat atau hilang dicuri.
Dari 15 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, mereka dijerat untuk perkara yang beragam. Beberapa di antaranya adalah upaya masuk ke properti negara (US Capitol) secara ilegal, penggunaan senjata api, melanggar jam malam, hingga pencurian properti pemerintah. Sebagai contoh, salah satu di antara mereka ditangkap karena hendak menggunakan senapan semi-otomatis serta 11 bom molotov.
Sherwin menambahkan bahwa kebanyakan tersangka juga bukan warga asli Washington DC. Kebanyakan dari mereka berasal dari luar kota. Seperti Michael Jared Amos, yang dijadikan tersangka karena upaya masuk secara ilegal, berasal dari Florida. Kasusnya akan segera disidangkan dan dirinya hanya boleh masuk ke Washington untuk kepentingan pengadilan.
"Jangan salah, situasinya (pada Rabu kemarin) sungguh berbahaya. Kami berupaya untuk memproses perkara ini sesegera mungkin," ujar Sherwin. Atas kerusuhan yang terjadi, Kepala Kepolisian US Capitol Steven Sund telah mengundurkan diri, efektif 16 Januari. Hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban karena gagal menjalankan tugas.
Secara terpisah, FBI ikut terlibat dalam memburu para pelaku kerusuhan US Capitol. Dua hari terakhir, mereka mengakses seluruh kamera CCTV di kompleks US Capitol untuk merekam wajah seluruh orang yang menerobos masuk. Mereka juga memeriksa berbagai postingan di media sosial. Pengecekan silang akan menentukan motif tiap penerobos, apakah memang berniat jahat atau hanya terbawa suasana.
Presiden Amerika Donald Trump, di sisi lain, dikabarkan mulai mengkaji opsi meringankan hukuman untuk dirinya sendiri pasca insiden US Capitol. Ia sendiri, saat ini, terancam diperkarakan dan dimakzulkan. Sejumlah sumber di pemerintahan mengkonfirmasi hal itu di mana Trump menanyakan konsekuensi legal dan politik dari meringankan hukumannya sendiri.
ISTMAN MP | CNN
https://edition.cnn.com/2021/01/07/politics/law-enforcement-capitol-riot/index.html