Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasca Kerusuhan US Capitol, Donald Trump Cari Cara Ampuni Dirinya Sendiri

image-gnews
Refleksi Presiden AS Donald Trump usai berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Brady Press Briefing Room di Gedung Putih di Washington, AS, 5 November 2020. Hingga berita ini ditulis, Joe Biden masih memimpin dalam perolehan suara sementara dengan 264 suara elektoral, mengungguli Trump yang meraup 214 suara. REUTERS/Carlos Barria
Refleksi Presiden AS Donald Trump usai berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Brady Press Briefing Room di Gedung Putih di Washington, AS, 5 November 2020. Hingga berita ini ditulis, Joe Biden masih memimpin dalam perolehan suara sementara dengan 264 suara elektoral, mengungguli Trump yang meraup 214 suara. REUTERS/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump dikabarkan tengah menanyai para pengacara dan penasehatnya perihal kemungkinan memberikan keringanan hukum terhadap dirinya sendiri. Sejumlah pejabat pemerintahan, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan hal tersebut.

Dikutip dari CNN, Jumat, 8 Januari 2021, upaya mencari keringanan hukum itu sudah dilakukan Donald Trump beberapa hari terakhir. Sebagaimana diketahui, Donald Trump memang tengah disorot untuk beberapa hal. Beberapa contoh kasus di mana ia disorot adalah soal upaya meminta pejabat negara bagian Georgia mengubah hasil Pilpres Amerika hingga terlibat dalam kerusuhan di US Capitol. Donald Trump juga terjerat dalam kasus penggelapan pajak.

Para sumber yang mengkonfirmasi upaya Donald Trump tidak bisa memastikan apakah upaya itu menguat sejak kerusuhan US Capitol. Namun, kata mereka, Donald Trump ingin mencari kepastian soal konsekuensi yang harus ia hadapi jika "mengampuni" dirinya sendiri.

Laporan New York Times, pada Kamis kemarin, juga mengangkat kabar terkait. Bahkan, laporan tersebut mengatakan Donald Trump sudah mencari cara untuk mengampuni diri sendiri sejak periode Pilpres Amerika. Dengan kata lain, Donald Trump sudah mengantisipasi dirinya terjerat berbagai upaya hukum.

Sebagai catatan, Donald Trump tidak pernah benar-benar menutupi kemungkinan memberikan keringanan hukum pada dirinya sendiri. Di tahun 2018, ketika dirinya terjerat dalam kasus keterlibatan Rusia di Pilpres Amerika, dia menyerukan argumen Presiden Amerika memiliki hak untuk mengampuni dirinya sendiri. Namun, kala itu, ia hakul yakin tidak perlu mengkaji penggunaannya.

"Saya mempunyai hak untuk mengampuni dirinya saya sendiri. Tapi, kenapa saya perlu melakukannya jika saya tidak salah apapun?" ujar Donald Trump di tahun 2018, via akun twitternya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pakar hukum Elie Honig, dikutip dari CNN, menganggap kemungkinan Trump mengampuni dirinya sendiri relatif sulit. Sebab, harus ada rangkaian proses hukum yang dilalui dan tak tertutup kemungkinan mencapai Pengadilan Mahkamah Amerika. Di sisi lain, keringanan hukum juga membutuhkan masukan dari Kementerian Kehakiman yang dalam hal ini bakal berasal dari administrasi Joe Biden.

"Tapi, tidak ada ruginya juga dia mencoba dan melihat apakah bisa dilakukan. Lebih baik memiliki perlindungan daripada tidak ada sama sekali bukan?" ujarnya Honig.

Sejauh ini, Donald Trump lebih banyak menggunakan hak pemberian keringanan hukum, termasuk grasi, terhadap loyalis dan koneksinya. Ia juga lebih banyak memutuskannya berdasarkan masukan dari orang-orang dekat dibanding administrasinya. Desember lalu, misalnya, ia memberikan keringanan hukuman pada Roger Stone, Paul Manafort, dan Charles Kushner.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/07/politics/donald-trump-self-pardon/index.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

7 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

8 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

10 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

11 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

14 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

16 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

17 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

19 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.