TEMPO.CO, - Sebuah kapal pencari Tuna milik Taiwan hilang di perairan Pasifik. Kapal ini dibawa oleh seorang kapten warga Taiwan dan sembilan awak asal Indonesia.
Mengutip dari Taiwan News, Kepala Asosiasi Nelayan Su'ao, Tsai Yuan-lung, mengatakan kepada CNA bahwa Pusat Komando Penyelamatan Nasional diberi tahu tentang kapal itu setelah pemiliknya melapor pada 1 Januari 2021 bahwa dia kehilangan kontak dengan kapten pada 30 Desember 2020. Tidak ada panggilan darurat yang diterima dari kapal sebelum menghilang.
Pusat Komando lalu meminta bantuan dari otoritas Amerika Serikat untuk mencari kapal ini. "Hasilnya kapal itu ditemukan di sekitar 606 mil laut timur laut dari Midway Atoll pada 2 Januari," kata Tsai dikutip dari Focus Taiwan, Jumat, 8 Januari 2021.
Tsai mengatakan kapal yang bernama Yong Yu Sing No. 18 ini ditemukan sedang terapung, menandakan kehilangan tenaga. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan kapten dan seluruh awaknya.
Selain itu, petugas menemukan jendela di ruang kabin kapten pecah. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa peralatan komunikasi di dalam pesawat mungkin telah rusak dalam prosesnya.
Situs web Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC), di mana Taiwan menjadi anggotanya, menggambarkan Yong Yu Sing sebagai longliner tuna seberat 99 ton.
Pihak keluarga kapten kapal mendesak Presiden Tsai Ing-wen untuk meminta pihak berwenang Amerika meningkatkan upaya pencarian dan penyelamatan.
Dalam konferensi pers di Asosiasi Nelayan Su'ao, istri dari kapten yang hilang, yang diidentifikasi dengan nama belakang Li, menuduh pasukan Amerika Serikat pasif dalam upaya menemukan suaminya dan awak kapal Indonesia.
FOCUS TAIWAN
Sumber
https://focustaiwan.tw/society/202101070010