TEMPO.CO, - Pemerintah Jepang menetapkan status darurat untuk Tokyo dan tiga prefektur lainnya selama satu bulan. Langkah ini diambil guna membendung penyebaran infeksi virus corona yang semakin meningkat. Kasus harian positif Covid-19 terbaru tercatat lebih dari 7 ribu.
“Situasi telah menjadi semakin meresahkan secara nasional dan kami memiliki rasa krisis yang kuat,” kata Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada konferensi pers dikutip dari Reuters, Kamis, 7 Januari 2021.
Pemerintah mengatakan keadaan darurat akan berlangsung dari 8 Januari hingga 7 Februari di prefektur Tokyo, Saitama, Kanagawa, dan Chiba, yang mencakup sekitar 30 persen populasi negara itu. Pembatasan untuk mengurangi penularan Covid-19 yang banyak ditemukan di bar dan restoran.
Pembatasan tidak seketat yang diberlakukan secara nasional pada April hingga Mei. Alasannya pemerintah berusaha membatasi kontraksi pada ekonomi negara tersebut.
Pemerintah akan meminta restoran dan bar tutup pada jam 8 malam. Berdasarkan data pemerintah, ada sekitar 150 ribu bar dan restoran di empat prefektur tersebut.
Suga mengatakan jam buka yang lebih pendek untuk bar dan restoran telah membantu menurunkan kasus di daerah seperti Osaka dan Hokkaido.
Selain itu, penduduk diimbau tetap di rumah dan menahan diri untuk menghadiri kegiatan yang tidak mendesak. Pemerintah juga membatasi jumlah pengunjung dalam acara olahraga dan acara besar lainnya.
Jepang dinilai belum mampu mengendalikan virus di beberapa provinsi. Tokyo khususnya menjadi sorotan lantaran kasus positif melonjak menjadi 2.447 pada Kamis, dari rekor 1.591 pada hari sebelumnya.
Pihak berwenang bertujuan untuk memulai kampanye vaksinasi pada akhir Februari.
REUTERS
https://www.reuters.com/article/idUSKBN29C03O?il=0